Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Gempa dan Kebakaran di Keraton Yogyakarta, Abdi Dalem Berlarian

Kompas.com - 26/04/2022, 15:28 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keraton Yogyakarta dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar simulasi gempa bumi untuk pertama kali.

Simulasi yang dilakukan untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 2022 ini jatuh pada 26 April, atau Selasa hari ini.

Simulasi gempa bumi dimulai pada pukul 09.00 WIB yang diawali dengan gladi bersih terlebih dahulu dan baru menggelar simulasi.

Baca juga: Mengenal Malam Selikuran di Keraton Yogyakarta dan Solo, Tradisi Menyambut Malam Lailatul Qadar

Para abdi dalem yang berada di bangsal sedang sibuk berlatih gamelan lalu mendengar adanya sirine gempa bumi dan merasakan gempa, mereka lari tunggang langgang dengan melindungi kepala. Satu abdi dalem melindungi kepala dengan menggunakan meja kecil.

Sedangkan beberapa abdi dalem yang telah lanjut usia dari dalam keraton juga berhamburan lari keluar menuju titik kumpul yang berada di bagian Kamandungan Lor.

Setelah berkumpul, abdi dalem melakukan pengecekan apakah terdapat abdi dalem yang terperangkap atau tertimbun material dan ternyata terdapat 3 abdi dalem yang tertimbun material.

"Ya ini dalam rangka memperingati hari kesiapsiagaan bencana alam 2022, Keraton Yogyakarta berpartisiapasi untuk menggelar simulasi bencana alam, khususnya yang sudah berjalan adalah bencana gempa bumi dan kebakaran," kata Abdi Dalem Keraton dari departemen Bendahara Tepas Tandha Yekti, Tumenggung Tirtowijoyo, Selasa (26/4/2022).

Ia menambahkan Keraton Yogyakarta sendiri memiliki tim yang bertugas untuk menanggulangi bencana alam, yang diberi nama Purorakso sebagai tim Keraton yang bertugas untuk menangani yentang bencana alam.

Dia mengatakan dalam melakukan evakuasi tidak bisa dilakukan secara serampangan, mengingat beberapa lokasi di Keraton Yogyakarta tidak bisa diakses secara sembarangan.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Ganti Pasir di Alun-alun Utara

Jika harus mengevakuasi di lokasi terlarang tim yang bertugas akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Ngarsa Dalem.

"Ngarsa Dalem akan mengkoordinasi tim evakuasi yang boleh masuk dan tidak masuk itu, Ngarsa Dalem akan memberikan dawuh sendiri kepada tim yang akan bertugas," kata dia.

Tirtowijoyo juga menceritakan pada gempa tahun 2006 lalu ada beberapa bangunan Keraton yang mengalami kerusakan parah salah satunya adalah Kagungan Dalem Bangsa Trajumas.

Beruntung pada gempa 2006 lalu tidak banyak abdi dalem yang bertugas serta bangunan yang rusak merupakan bangunan yang tidak ditunggu oleh abdi dalem, sehingga saat itu tidak ada korban jiwa saat gempa 2006 itu.

Dengan potensi gempa bumi di DIY ini Keraton Yogyakarta telah menyiapkan tim medis yang dapat bertugas jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam seperti gempa bumi.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Enggan Lepas Tanah untuk Pembangunan Tol, tapi Boleh Dipakai

"Tim medis tim tenaga lainnya yang bisa dikoordinasikan atau untuk mengkoordinasi kepada pihak luar salah satunya dari BPBD, dari Keraton akan berkoordinasi dengan instansi tersbut," ujar dia.

Sementara itu Kepala Bidang Operasi Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY Endro sambodo menambahkan simulasi yang digelar ini meliputi bencana gempa bumi dan kebakaran.

Simulasi ini dilakukan mengingat potensi bahaya di lingkungan perkotaan cukup banyak seperti reruntuhan bangunan.

"Kalau di perkotaan banyak. Yang paling utama adalah reruntuhan bangunan dan dampak reruntuhan tersebut. Terutama di wilayah perkotaan," kata dia.

Diharapkan dengan digelar simulasi ini abdi dalem beserta warga sekitarnya dapat lebih siaga ketika mengjadapi situasi darurat dalam bentuk apapun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Regional
Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Regional
217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Regional
Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Regional
Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Regional
Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Regional
Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Regional
Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Regional
Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Regional
Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Regional
Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Regional
FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati, Apa Itu?

FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati, Apa Itu?

Regional
Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Regional
Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com