SEMARANG, KOMPAS.com - Driver ojek online (ojol) Kota Semarang, Jawa Tengah, Irwanuari Kiswanto masih tak percaya jika uang yang dia kumpulkan selama bertahun-tahun hilang.
Uang sebanyak Rp 65 juta yang akan digunakan membangun rumah sederhana untuk keluarga kecilnya itu hilang. Dia adalah korban dugaan penipuan secara digital.
Sebelum bekerja sebagai driver ojol, Irwan bekerja sebagai buruh pabrik serabutan sekitar dua tahun yang lalu. Namun, dia terkena badai PHK karena pandemi 2020 lalu.
Baca juga: Viral Driver Ojol di Semarang Diremehkan Polisi Saat Lapor Kehilangan Uang, Ini Penjelasan Polisi
Keinginan membangun rumah untuk keluarga sudah dia impikan sejak masih jadi karyawan pabrik.
Untuk mengumpulkan uang sebanyak itu, Irwan butuh perjuangan ekstra keras. Bahkan, dia rela berhemat agar uang tabungan untuk membangun rumah cepat terkumpul.
Tak jarang, dia hanya makan roti untuk bekal makan siang selama dia menjadi ojol. Dalam sehari sebisa mungkin bisa menabung Rp 100.000 dari penghasilan ojol.
"Kalau ditotal dari masih bekerja jadi pabrik sampai jadi ojol itu sudah menabung selama 7 tahun," katanya saat dihubungi, Selasa (26/4/2022.
Sebenarnya uang yang berhasil dia kumpulkan hanya Rp 36 juta. Selebihnya, untuk modal pembangunan rumah dia pinjam uang ke bank sebanyak Rp 31 juta.
"Kebetulan istri saya juga ada usaha kecil-kecilan, jadi saya pinjam melalui kredit usaha rakyat," imbuhnya.
Namun, saat ini impian Irwan hampir pupus. Rumah dan tempat jualan istrinya terancam tak akan tercapai karena kasus dugaan penipuan yang dialaminya.
Hal itu, membuat uang tabungannya sebanyak Rp 36 juta dan uang pinjaman dari bankRp 32 juta itu benar-benar raib.
Sampai saat ini dia belum berani keluar rumah untuk bekerja menjadi ojol. Setiap keuar rumah kepala mendadak menjadi pusing karena mengingat uang hasil tabungannya yang hilang.
"Kalau saya bengong di rumah alhamdulillah keluarga juga banyak yang hibur," ucapnya.
Karena masih trauma, tak berani pergi ke masjid. Padahal sebelumnya Irwan merupakan muadzin di masjid yang berada di rumahnya.
"Kemarin sampai pihak masjid datang ke rumah untuk memberi dukungan," imbuhnya.
Pada Selasa (19/4) lalu, saat Iswanuri tengah menarik penumpang mendapatkan telepon dari seorang yang mengaku sebagai pegawai Bank BRI.
Penipuan yang menimpa Irwanuri menjadi perbincangan publik setelah diangkat oleh akun media sosial Instagram. Dalam unggahan tersebut, Irwanuri tak dapat membendung air matanya.
Hampir sepekan berlalu, uang Irwanuri belum kembali. Irwanuri mengatakan pihak bank penyimpan uangnya terus bekerja membantu dirinya merealisasikan mimpinya satu bangunan rumah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.