Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan-jalan Sambil Belajar Sejarah, Bersukaria Walk Tour Siap Temani Keliling Semarang

Kompas.com - 26/04/2022, 07:46 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Bagi para pecinta sejarah yang hobi jalan-jalan, ada satu cara unik untuk mengisi waktu luang.

Di Kota Semarang, Bersukaria Walking Tour siap menemani para pehobi untuk mengelilingi sejumlah daerah di Kota Lumpia.

Tidak hanya jalan-jalan, namun peserta walking tour akan mendapatkan materi tentang seluk beluk sejarah suatu tempat melalui storryteller sebagai pemandu.

Baca juga: Wisata Sejarah, Menyusuri Rumah Masa Kecil Bung Hatta di Bukittinggi

Sore itu, matahari tak menampakkan sinarnya. Namun dengan semangat, sekumpulan anak muda berpakaian rapi itu bersorak memulai perjalanan.

Mereka akan menapaki bangunan sejarah dari titik Oud En Nieuw Toko Oen Kota Lama Semarang hingga Masjid Layur.

Tidak ada syarat khusus untuk mengikuti perjalanan tur ini. Mereka hanya perlu mendaftar secara online melalui sosial media.

Muhammad Fadhillah, seorang mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) yang menjadi storyteller tur rute Layur pada hari Minggu (24/4/2022).

Fadhil, sapaan akrabnya, mengaku bahwa Bersukaria merupakan salah satu terobosan unik untuk para pecinta sejarah. Tidak harus membaca buku, namun mereka bisa belajar sejarah sembari melihat nyata keadaan yang terjadi.

"Liburan tidak perlu jauh-jauh pergi untuk bisa merasakan hal spesial. Tapi dengan mengenal tempat-tempat di Semarang yang ternyata punya cerita hebat, itu yang jadi spesial," tutur Fadhil kepada Kompas.com, Minggu (24/4/2022) malam.

Baca juga: Pemkab Buleleng Kemas Wisata Sejarah dengan City Tour, Ini Rutenya...

Mahasiswa jurusan Hubungan Internasional (HI) itu mengatakan, konsep tur yang diterapkan di Bersukaria dapat menjadi tempat belajar untuk berkomunikasi dan berjejaring dengan kawan-kawan baru.

Uniknya, Bersukaria memiliki beberapa program yang bervariasi seperti tur reguler dan spesial.

Untuk rute reguler, tur yang berdiri sejak 2016 itu memiliki beberapa rute seperti Bergota, C10, Kauman, Mataram, Kota Lama, Bodjongweg, Ampel, Simpang Lima, Candi Baru, hingga Kota Eropa.

Fadhil mengaku, dirinya baru bergabung di Bersukaria sejak pandemi 2020 lalu. Namun hingga saat ini, dirinya hampir mengikuti semua rute reguler.

"Dulu masih jadi peserta walking tour, tapi pengen nyoba jadi storyteller buat part time," ungkap Fadhil.

Di samping itu, Bersukaria menerapkan sistem "pay as you want" setelah melakukan walking tour. Artinya, tidak ada paksaan untuk peserta membayar nominal sekian. Hal tersebut lah yang menjadi kelebihan Bersukaria.

Baca juga: Kampung Peneleh Diusulkan Jadi Tempat Wisata Sejarah di Surabaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com