Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Pembangunan Jalan ke Kawasan Hutan Bowosie, Warga: Bapak Jokowi, Bunuh dan Tembak Mati Saja Kami

Kompas.com - 25/04/2022, 16:57 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Ratusan warga yang tergabung dalam Kesatuan Masyarakat Racang Buka (KRB) kembali mengadang ekskavator yang menggusur jalan menuju hutan Bowosie, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Senin (25/4/2022).

Ratusan warga tersebut berdiri di tengah jalan yang akan digusur sambil mengangkat poster berisi kata-kata protes.

Massa juga berteriak agar pemerintah memikirkan nasib warga dan anak cucu mereka.

Tampak pula ibu-ibu ikut berdiri sambil mengangkat poster dengan tulisan menentang keberlanjutan pembukaan jalan menuju lokasi pengembangan pariwisata milik BPOLBF.

Baca juga: Adang Ekskavator Saat Proyek Pengembangan Hutan Bowosie Dimulai, Warga: Hargai Kami

Tolak penggusuran

Hal tersebut mereka lakukan demi mempertahankan tanah yang sudah digarap sejak puluhan tahun silam itu.

Warga tegas menolak pembangunan, sebab mereka sudah menanam berbagai komoditas pertanian yang kini menjadi sumber hidup.

Dengan diringi bunyi gong dan lagu adat, warga terus menggelorakan penolakan.

"Bapak Jokowi, bunuh saja kami daripada perintahkan BPOLBF kuasai kebun kami. Bagaimana nasib kami dan anak-anak cucu jika tanah dikuasai BPOLBF," teriak mereka lagi.

Baca juga: Oktavia, Penderita Hidrosefalus di Labuan Bajo Terima Donasi Pembaca Kompas.com

Di poster berbeda, mereka menuliskan "Bunuh dan tembak saja kami Pak Jokowi".

Koordinator aksi, Stef Herson, mengatakan, warga menolak penggusuran jalan tersebut sebab, bagi warga tanah itu adalah milik mereka yang sudah digarap sedari dulu.

Penggusuran jalan tersebut, lanjut dia, tanpa melalui koordinasi baik dengan masyarakat setempat.

"Kami tidak terima penggusuran jalan ini sebelum Bupati dan pihak terkait bertemu dengan warga. Kita bertemu dulu supaya masyarakat bisa menyampaikan aspirasi," tegas Stef.

Baca juga: Oktavia, Penderita Hidrosefalus di Labuan Bajo Terima Donasi Pembaca Kompas.com

Minta proses dihentikan

Warga pun hendak mempertahankan tanah yang diyakini sudah menjadi hak mereka.

Karena itu, dia meminta proses penggusuran jalan dihentikan sementara, sebelum pihak terkait bertemu dengan warga.

"Ekskavator ini stop dulu. Hentikan dulu aktivitasnya. Pengerjaan bisa lanjut, jika sudah ada dialog," tegas dia.

Baca juga: Wisatawan Asal Labuan Bajo Tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang, Begini Kronologinya...

Kasat Intelkam Polres Manggarai Barat, Markus Fredriko, yang datang ke lokasi, meminta warga untuk tidak melakukan aksi pengadangan ekskavator yang menggusur jalan tersebut.

"Seharusnya Bapa-Mama tidak melakukan aksi-aksi seperti ini tanpa izin. Sebelum aksi harus ada informasi dengan kami," kata Kasat.

Ia pun meminta masyarakat untuk mengedepankan dialog agar persoalan bisa terselesaikan dengan baik.

"Saya minta perwakilan Bapa-Mama, maksimal 10 orang untuk ke Polres. Kita sama-sama mencari jalan keluar di sana. Itu maksud kami," ujarnya.

Baca juga: Wisatawan Asal Labuan Bajo Tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang, Begini Kronologinya...

Permintaan Kasat sempat ditentang warga. Tetapi, setelah berdiskusi, warga kemudian mengutus 6 orang perwakilan berangkat ke Polres Manggarai Barat dengan catatan, penggusuran jalan dihentikan sementara.

Warga berangkat ke Polres menggunakan kendaraan pribadi. Mereka menolak naik mobil dinas Polres Manggarai Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Petugas Rutan Tangkap Pengunjung Selundupkan Sabu ke Penjara

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com