Warga pun hendak mempertahankan tanah yang diyakini sudah menjadi hak mereka.
Karena itu, dia meminta proses penggusuran jalan dihentikan sementara, sebelum pihak terkait bertemu dengan warga.
"Ekskavator ini stop dulu. Hentikan dulu aktivitasnya. Pengerjaan bisa lanjut, jika sudah ada dialog," tegas dia.
Baca juga: Wisatawan Asal Labuan Bajo Tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang, Begini Kronologinya...
Kasat Intelkam Polres Manggarai Barat, Markus Fredriko, yang datang ke lokasi, meminta warga untuk tidak melakukan aksi pengadangan ekskavator yang menggusur jalan tersebut.
"Seharusnya Bapa-Mama tidak melakukan aksi-aksi seperti ini tanpa izin. Sebelum aksi harus ada informasi dengan kami," kata Kasat.
Ia pun meminta masyarakat untuk mengedepankan dialog agar persoalan bisa terselesaikan dengan baik.
"Saya minta perwakilan Bapa-Mama, maksimal 10 orang untuk ke Polres. Kita sama-sama mencari jalan keluar di sana. Itu maksud kami," ujarnya.
Baca juga: Wisatawan Asal Labuan Bajo Tenggelam di Air Terjun Cunca Wulang, Begini Kronologinya...
Permintaan Kasat sempat ditentang warga. Tetapi, setelah berdiskusi, warga kemudian mengutus 6 orang perwakilan berangkat ke Polres Manggarai Barat dengan catatan, penggusuran jalan dihentikan sementara.
Warga berangkat ke Polres menggunakan kendaraan pribadi. Mereka menolak naik mobil dinas Polres Manggarai Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.