LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Ratusan warga yang tergabung dalam Kesatuan Masyarakat Racang Buka (KRB) kembali mengadang ekskavator yang menggusur jalan menuju hutan Bowosie, Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Senin (25/4/2022).
Ratusan warga tersebut berdiri di tengah jalan yang akan digusur sambil mengangkat poster berisi kata-kata protes.
Massa juga berteriak agar pemerintah memikirkan nasib warga dan anak cucu mereka.
Tampak pula ibu-ibu ikut berdiri sambil mengangkat poster dengan tulisan menentang keberlanjutan pembukaan jalan menuju lokasi pengembangan pariwisata milik BPOLBF.
Baca juga: Adang Ekskavator Saat Proyek Pengembangan Hutan Bowosie Dimulai, Warga: Hargai Kami
Hal tersebut mereka lakukan demi mempertahankan tanah yang sudah digarap sejak puluhan tahun silam itu.
Warga tegas menolak pembangunan, sebab mereka sudah menanam berbagai komoditas pertanian yang kini menjadi sumber hidup.
Dengan diringi bunyi gong dan lagu adat, warga terus menggelorakan penolakan.
"Bapak Jokowi, bunuh saja kami daripada perintahkan BPOLBF kuasai kebun kami. Bagaimana nasib kami dan anak-anak cucu jika tanah dikuasai BPOLBF," teriak mereka lagi.
Baca juga: Oktavia, Penderita Hidrosefalus di Labuan Bajo Terima Donasi Pembaca Kompas.com
Di poster berbeda, mereka menuliskan "Bunuh dan tembak saja kami Pak Jokowi".
Koordinator aksi, Stef Herson, mengatakan, warga menolak penggusuran jalan tersebut sebab, bagi warga tanah itu adalah milik mereka yang sudah digarap sedari dulu.
Penggusuran jalan tersebut, lanjut dia, tanpa melalui koordinasi baik dengan masyarakat setempat.
"Kami tidak terima penggusuran jalan ini sebelum Bupati dan pihak terkait bertemu dengan warga. Kita bertemu dulu supaya masyarakat bisa menyampaikan aspirasi," tegas Stef.
Baca juga: Oktavia, Penderita Hidrosefalus di Labuan Bajo Terima Donasi Pembaca Kompas.com