LAMPUNG, KOMPAS.com - Tinggi kolom abu Gunung Anak Krakatau yang mengalami erupsi mencapai 3.157 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Gunung di Selat Sunda, Lampung Selatan ini kini berstatus level III (siaga).
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran, Lampung Selatan Andi Suardi mengatakan, berdasarkan data yang terinput, dalam erupsi yang terjadi pada Minggu (24/4/2022) pukul 20.20 WIB, kolom abu teramati sekitar 3.000 meter di atas puncak, atau mencapai 3.157 meter mdpl.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Naik Status Jadi Siaga, Ini Imbauan bagi Warga
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah tenggara dan selatan," kata Andi saat dihubungi, Minggu malam.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 55 milimeter dan durasi 0 detik.
"Status Gunung Anak Krakatau sekarang sudah level III atau Siaga," kata Andi.
Aktivitas vulkanik gunung setinggi 157 mdpl ini cenderung meningkat. Selama periode 1-24 April 2022 tercatat setidaknya 15 kali erupsi.
Tinggi kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga kehitaman mencapai 50-3.000 meter di atas puncak.
Sedangkan kegempaan Gunung Anak Krakatau selama periode 1-24 April 2022 tercatat 21 kali gempa letusan, 155 kali gempa hembusan dan 14 gempa harmonik.
Kemudian terekam pula 121 kali gempa frekuensi rendah, 17 kalo gempa vulkanik dangkal, dan 38 gempa vulkanik dalam.
Menurut Andi, peta kawasan rawan bencana (KRB) menunjukkan hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau merupakan kawasan rawan bencana.
Potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini, kata Andi, adalah lontaran material pijar dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi.
Dengan naiknya status menjadi level III ini, radius larangan tidak lagi menjadi 2 kilometer seperti pada level II sebelumnya.
Radius larangan kini menjadi 5 kilometer dari sebelumnya 2 kilometer (level II).
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Pijaran Lahar Terlihat dari Kawah Gunung
“Rekomendari dalam level III (siaga), masyarakat, pengunjung, wisatawan, nelayan tidak diperbolehkan mendekati gunung di Selat Sunda itu dalam radius 5 kilometer,” kata Andi.
Diberitakan sebelumnya, aktivitas vulkanik yang terus meningkat membuat status Gunung Anak Krakatau dinaikkan menjadi level III (siaga).
Peningkatan status Gunung Anak Krakatau tersebut diumumkan melalui pers rilis resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Sabtu (24/4/2022) pukul 22.35 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.