Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Serangan KKB, Berondong Mobil Satgas Damai Cartenz hingga Tembaki Pos Marinir, 1 Prajurit Gugur

Kompas.com - 24/04/2022, 08:30 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

 

KKB tembaki pos marinir di Nduga

Di hari yang sama, KKB menembaki Pos Satgas Kodim Mupe Yonif 3/Marinir di Kalikote, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Jumat.

Serangan ini menewaskan Pratu Marinir Dwi Miftahul Ahyar dan melukai Mayor Marinir Lilik Cahyanto.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Letkol Inf Herman Taryaman menuturkan, Lilik terluka di bagian bahu akibat rekoset.

Herman menyampaikan, kedua korban lantas dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.

"Pada pukul 11.15 WIT Heli Carakal tiba di Bandara Mimika, selanjutnya jenazah Pratu Mar Dwi Miftahul Ahyar dibawa ke RSUD Mimika untuk pemulasaran jenazah," terangnya, Sabtu (23/4/2022).

Baca juga: Lagi, KKB Tembaki Pos Marinir di Nduga Papua, 1 Prajurit Gugur

Pandangan pengamat

Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta dalam diskusi yang digelar Indonesian Public Institute (IPI) di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019). KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta dalam diskusi yang digelar Indonesian Public Institute (IPI) di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).

Pengamat terorisme dan intelijen, Stanislaus Riyanta, memberikan pandangannya terkait rentetan serangan KKB di Ilaga dan Nduga.

Dia menilai, aksi-aksi tersebut merupakan cara KKB untuk menunjukkan eksistensinya kepada publik, khususnya masyarakat internasional.

Dalam aksi-aksinya, KKB kerap mengincar aparat keamanan dan pihak-pihak yang melakukan pembangunan.

Stanislaus membeberkan, alasan KKB menyerang personel keamanan untuk menunjukkan sikap anti pemerintah dan perlawanan terhadap negara.

Sedangkan, alasan KKB menyerang pihak-pihak yang melakukan pembangunan agar program-program tersebut dihentikan. Ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

“Jika pembangunan terjadi, masyarakat di sana akan percaya pemerintah. Ketika negara hadir, terdapat pembangunan, maka kepercayaan masyarakat akan tinggi, sehingga tidak ada tempat untuk KKB,” ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Baca juga: Misteri Selongsong Peluru di TKP Pembunuhan Prajurit TNI dan Istrinya di Yalimo Papua

Direktur Eksekutif Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia ini memandang, agar tak ada lagi korban, personel keamanan harus siaga.

Selain itu, sebut Stanislaus, TNI dan Polri harus bisa mengamankan masyarakat.

“Ketika ada pihak-pihak yang melakukan serangan yang menimbulkan gangguan keamanan, TNI Polri harus memastikan bahwa masyarakat aman. Ketika ada kelompok yang melawan dengan senjata, maka harus dilawan juga dengan senjata. Itu sah,” ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah juga perlu menjalankan berbagai upaya, seperti penggalangan, pendekatan, dan propaganda supaya kelompok tersebut sadar dan bisa kembali ke masyarakat.

Baca juga: Anggota TNI dan Istrinya Dibunuh OTK di Yalimo, Anak Korban Dilukai, Pengamat: Pelaku Harus Diburu

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Andi Hartik, Priska Sari Pratiwi), Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com