"Karena tujuan kita baik, untuk menyelamatkan kedua anak ini," tuturnya.
Baca juga: Kondisi Anak Sertu Eka Membaik Usai Operasi di RSUD Soetomo Surabaya
Sementara itu, Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP Kandou Manado, dr Jeheskiel Panjaitan mengatakan, pemisahan anak kembar siam sengaja dijadwalkan Kamis (21/4/2022) bertepatan dengan peringatan Hari Kartini karena kedua bayi tersebut berjenis kelamin perempuan.
"Setelah berkoordinasi dengan tim, maka dijadwalkan operasi pada tanggal 21 April, karena kedua bayi kembar siam tersebut adalah perempuan sekaligus untuk memperingati hari lahir RA Kartini," ungkap Jeheskiel sekaligus sebagai penanggung jawab tim terpadu operasi pemisahan anak kembar siam.
Ia mengungkapkan, ada sebanyak 67 tenaga medis yang terlibat dalam operasi pemisahan anak kembar tersebut.
"Puji Tuhan semua boleh berjalan dengan baik dan lancar, terima kasih atas kerja sama dari semua pihak," katanya.
Baca juga: Seorang Gadis di Manado Ditikam Pacar Berulang Kali hingga Tewas
Sementara itu. Ketua Tim Terpadu Operasi Pemisahan Kembar Siam RSUP Kandou, dr Harsali Lampus mengatakan, awalnya waktu operasi diperkirakan akan berlangsung selama 12 jam 15 menit.
Pukul 06.00 Wita, tim sudah mulai persiapan. Tim anestesi sudah mempersiapkan pasien dua jam.
Sementara pada pukul 08.45 Wita, tim dokter sudah siap untuk melakukan operasi dengan kondisi pasien sudah terbius.
"Pada saat jalannya operasi, puji Tuhan kami tidak mendapatkan banyak masalah, karena sebelumnya kami sudah melakukan pemeriksaan dan simulasi dengan waktu yang cukup lama," ungkapnya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada manajemen RSUP Kandou yang memberikan kepercayaan dan selalu memberikan support bagi tim terpadu.
"Terima kasih kepada Pak Dirut yang sudah menyiapkan fasilitas, sarana prasarana, peralatan yang terbaik yang tak kalah saing baik nasional maupun internasional," ujarnya.
Baca juga: 3 Rumah di Pasuruan Rusak Terkena Mortir Nyasar Saat Marinir TNI AL Latihan
Sementara itu, Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayor Jenderal TNI Alfret Denny Tuejeh menyampaikan apresiasi kepada tim dokter yang sudah berjuang untuk kedua anak tersebut.
"Saya selaku Pangdam terharu melihat perjuangan dan semangat dari tim dokter yang melaksanakan operasi besar ini, dan semuanya berkat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Apresiasi buat RSUP Kandou sudah membantu anak buah saya, yang mempunyai anak kembar siam ini, pesan saya pantau terus kedua anak ini pasca-operasi, berharap kepada Tuhan semuanya semakin membaik," tuturnya.
Operasi yang baru kali pertama di RSUP Kandou, disaksikan langsung oleh Panglima Kodam XIII/Merdeka, Mayor Jenderal TNI Alfret Denny Tuejeh, dan Komandan Korem 131/Santiago, Brigjen TNI Mukhlis SAP MM.
Juga Direktur Utama RSUP Kandou Manado, dr Jimmy Panelewen, Direktur SDM Pendidikan dan Umum, dr Ivonne Rotty, serta Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang, dr Jeheskiel Panjaitan, dan pejabat terkait RSUP Kandou, melalui layar monitor di ruang jantung CVBC RSUP Kandou.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.