Proyek ini juga akan mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah terkait TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
Indonesia memiliki keunggulan berupa lokasi geografis yang sangat berpotensi untuk energi surya.
Panel surya dengan teknologi fotovoltaik akan dipasang menggunakan dua metode yaitu yang terpasang di tanah (ground-mounted) dan yang berada di atap bangunan (rooftop).
Energi surya yang ditangkap, kemudian dikonversikan melalui inverter sehingga energi listrik tersebut selanjutnya digunakan di WK Rokan.
Baca juga: Ruang Publik Kota Bandung Dilengkapi Saung Tenaga Surya, Ini Fungsinya
Melalui PLTS ini, dampak yang diharapkan tidak hanya mengurangi emisi karbon sebanyak 23.000 ton per tahun. Namun, juga adanya pengurangan pemakaian bahan bakar (fuel gas) sebesar 352 MMSCF per tahun serta penghematan biaya operasi sebesar 4,3 juta US dollar per tahun.
Selain itu, PLTS juga membantu mengurangi pemanasan global yang dapat mengakibatkan perubahan iklim.
Sebagai anak perusahaan Pertamina, PHR terus berpegang teguh pada komitmen untuk mengimplementasikan aspek environment, social and governance (ESG) dalam pengelolaan bisnisnya.
Pertamina mengambil peran besar di Presidensi G20 Indonesia. Dimana Direktur Utama Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menduduki jabatan sebagai Chair of Task Force Energy, Sustainability, and Climate (ESC) dari Business 20 (B20), yaitu ruang dialog bisnis internasional yang menjadi bagian dari agenda penting G20.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.