Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hari Kartini, Ribuan Nelayan di Purworejo Dapat Bantuan dari Anggota DPR RI Perempuan

Kompas.com - 22/04/2022, 02:11 WIB
Bayu Apriliano,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com – Ribuan nelayan di Purworejo, Jawa Tengah, mendapatkan bantuan paket sembako di tengah peringatan Hari Kartini dan Bulan Bakti Nelayan Tahun 2022.

Bantuan tersebut oleh anggota Komisi IV DPR RI, Vita Ervina bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Selain mendapat bantuan sembako, berbagai aspirasi pun disampaikan para nelayan saat menerima kunjungan kerja Vita Ervina dan KKP, Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Polisi Ungkap Penyelewengan Solar Bersubsidi untuk Nelayan di Balikpapan

Aspirasi itu antara lain terkait sarana prasana bagi nelayan yang belum memadai, dan kebutuhan pelatihan pengolahan ikan bagi para istri nelayan.

Kunjungan kerja berlangsung di Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Desa Kertojayan, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo.

Hadir antara lain Kepala Balai Besar Penangkapan Ikan Semarang, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Widodo, Kabid Perikanan Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan (LHP) Kabupaten Purworejo, Suyud Jatmiko, Muspicam Grabag, dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Purworejo.

Suyud Jatmiko menyebut, jumlah nelayan di Kabupaten Purworejo berdasarkan kepemilikan kartu nelayan sekitar 776 orang, sedangkan jumlah armada perahu nelayan sekitar 152 unit.

Menurutnya, saat ini perjuangan nelayan mendapat ikan kian sulit. Banyak faktor yang mempengaruhi, baik yang berasal dari faktor alam maupun faktor teknis.

"Mumpung saat ini ada wakil kita di DPR RI, silahkan disampaikan unek-unek (aspirasi) para nelayan. Semoga nantinya beliau bisa menyerap aspirasi dan mungkin bisa dihubungkan dengan program yang ada di Kementerian Kelautan dan Perikanan," katanya.

Baca juga: Diupah Rp 10 Juta Per Kg, Nelayan Batam Nekat Selundupkan 31 Kg Sabu Asal Malaysia

Mukadis, Ketua HNSI Purworejo, mengatakan bahwa bertepatan dengan Hari Kartini kali ini, dirinya meminta adanya pelatihan untuk meningkatkan SDM para kartini nelayan atau istri-istri nelayan.

Pelatihan tersebut di antaranya seperti pengolahan ikan sekaligus ditindaklanjuti dengan bantuan alat pengolah ikan.

Selain itu, pihaknya juga menginginkan adanya pembangunan pemecah ombak di pantai-pantai yang ada di Purworejo khususnya di Desa Kertojayan.

"Karena banyak ombak besar, satu tahun hanya bisa melaut 90 hari. Perahu nelayan juga kecil-kecil. Jadi saat ombak besar nelayan Purworejo hanya jadi penonton, nelayan kabupaten lain yang lalu lalang mengangkat ikan, harapan nelayan ada semacam pemecah ombak agar nelayan bisa setiap saat melaut," katanya.

Pihaknya meyakini bahwa lembaga DPR memiliki fungsi budgeting, maka dirinya meminta untuk mengawal pembangunan sarana prasarana bagi nelayan di Purworejo.

"Kita di sini juga nelayan kecil, kita butuh BBM yang sekarang mahal, maka mohon untuk tetap ada BBM bersubsidi bagi nelayan. Akses jalan ke TPI di Desa Kertojayan juga kecil butuh pelebaran," sambungnya.

Baca juga: Kepada Jokowi, Nelayan di Gresik Mengeluh Sulit Dapatkan Solar

Marsono, salah satu nelayan di Pantai Kertojayan menginginkan bantuan alat tangkap bagi para nelayan di Purworejo yang setiap tahun harus diganti.

Dirinya juga mengharapkan peremajaan mesin tempel pada perahu milik nelayan yang rata-rata sudah berusia 10 hingga 15 tahun.

"Di TPI Kertojayan juga ada los pedagang ikan yang sudah mau ambruk, sudah lima tahun ini sudah tidak layak digunakan," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Anggota DPR RI Vita Ervina menyampaikan bahwa keluhan para nelayan di Purworejo menjadi perhatian khusus baginya. Pihaknya berjanji akan segera mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.

"Saya sudah mencatat beberapa masukan dari nelayan. Ini menjadi perhatian khusus untuk saya bawa. Misalnya terkait dengan sarana dan prasarana, kita akan koordinasikan dengan dinas setempat dan juga kita bantu untuk pengaturan budgeting di atas," jelasnya.

Untuk permintaan bimbingan teknis bagi ibu-ibu nelayan, kata Vita, juga menjadi perhatiannya dan rencananya akan dijadwalkan segera pada tahun ini. "Itu juga bisa menambah pendapatan untuk para nelayan," ungkapnya.

Baca juga: 4 Hari Terombang-ambing di Laut, Nelayan Asal Perbatasan Indonesia-Timor Leste Selamat

Sementara terkait permintaan pemecah ombak, disebutnya membutuhkan anggaran yang besar sehingga memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan banyak pihak.

"Bukan hanya soal permintaannya, tapi juga ternyata urusan tanah, administrasi dan kelengkapannya harus disiapkan terlebih dahulu, ada proses yang memang harus kita lalui," terangnya.

Lebih lanjut disampaikan bahwa Bulan Bakti Nelayan yang digelar merupakan sinergitas dirinya sebagai Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jateng VI (Purworejo, Magelang Raya, Temanggung dan Wonosobo) bersama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kegiatan sengaja dipusatkan di Pantai Kertojayan karena merupakan salah satu pesisir pantai yang memiliki jumlah nelayan besar di Purworejo.

“Kami memberikan 1.000 paket yang tersebar di Dapi jateng VI, khususnya Kabupaten Purworejo. Untuk hari ini secara simbolis diwakili 50 nelayan yang ada di Pantai Kertojayan,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Pemkot Ambon Tak Berlakukan WFH bagi ASN Usai Libur Lebaran

Regional
5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

5 Unit Rumah Semipermanen di Ende Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Regional
Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Sungai Meluap, 4 Desa di Sikka Terdampak Banjir

Regional
Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Daftar 20 Korban Tewas Tragedi Bencana Longsor di Tana Toraja

Regional
Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Toko Emas di Blora Dirampok, Pelaku Sempat Todongkan Senjata Api saat Beraksi

Regional
Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com