Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Rp 65 Juta Driver Ojol Hasil 7 Tahun Menabung Langsung Ludes Usai Ditelepon Nomor Ini, Bagaimana Bisa?

Kompas.com - 21/04/2022, 21:14 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Driver ojek online (ojol) asal Semarang, Jawa Tengah, Irwanuari Kiswanto, kehilangan uang senilai Rp 65 juta akibat kejahatan bermodus undian berhadiah dari bank.

Irwanuari menjelaskan, peristiwa itu bermula saat dia mendapatkan panggilan telepon melalui aplikasi WhatsApp, Selasa (19/4/2022), pukul 11.44 WIB.

Baca juga: Cerita Ojol di Semarang Saat Lapor Uang Rp 65 Juta Hilang, Polisi: Kenapa Uangnya Banyak?

Penelepon yang mengaku dari bank dengan nomor telepon 1(401)777-7910 itu mengiming-imingi Irwanuari dengan undian berhadiah.

Baca juga: Driver Ojol di Semarang Jadi Korban Penipuan, Uang Hasil Tabungan 7 Tahun Hilang

Irwanuari mengatakan, sudah dua kali mendapatkan telepon dari nomor yang tak dikenal, tapi tidak diangkat.

Namun, pada panggilan yang ketiga, Irwanuari mengangkat panggilan tersebut.

Pelaku lalu mengirimkan sebuah link dengan alasan untuk melihat poin di bank.

Seakan terhipnotis, dia melakukan semua yang diperintahkan oleh penelepon tersebut.

Irwanuari juga memberikan kode one time password (OTP) kepada penelepon itu. 

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, si penelepon memblokir nomor Irwanuari dan menghapus beberapa chat.

 

Uang di tabungan dikuras habis

Irwan yang curiga kemudian memeriksa tabungannya. Ternyata, seluruh tabungan di BRI berjumlah Rp 31 dan BCA 34 juta dikuras habis.

Irwanuari kemudian mendatangi kantor BRI dan BCA untuk melaporkan kejadian itu.

"Akhirnya bank saya diblokir untuk mengantisipasi transaksi lain yang bisa diambil oleh penelepon itu," ujar Irwanuari kepada Kompas.com, Kamis (21/4/2022).

Irwanuari telah melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Semarang, Selasa (19/4/2022) pukul 15.30 WIB.

Kompas.com telah mencoba mengonfirmasi laporan itu ke Kasat Reskrim Polresta Semarang AKBP Donny Lombantoruan.

Namun, belum ada jawaban dari Donny. (Penulis Kontributor Semarang, Muchamad Dafi Yusuf | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com