LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Proyek pengembangan wisata hutan Bowosie di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, resmi dimulai pada Kamis (21/4/2022).
Proyek itu dimulai dengan pembukaan jalan masuk dari Tuke Tai Kaba, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, tepat di depan jalan Trans Flores Labuan Bajo-Ruteng.
Dari depan jalan, penggusuran berlangsung tanpa insiden apa pun. Saat memasuki kebun Komunitas Rancang Buka, warga mengadang alat ekskavator dan TNI Polri.
Baca juga: Dikembangkan Jadi Ekowisata, Hutan Bowosie Akan Diremajakan Lagi
Warga sudah bersiap di sebuah posko penolakan yang telah dibangun sebelumnya.
Mereka berteriak keras meminta penggusuran jalan dihentikan. Bahkan ada warga yang nekat berdiri mengadang ekskavator.
"Jangan dulu. Setop dulu. Kita bicara dulu. Hargai kami. Kami ini manusia. Hargai kami. Jangan dulu," teriak warga sambil menunjuk ke arah ekskavator.
Teriakan warga juga dibalas oleh aparat keamanan.
"Maju, maju. Teman-teman merapat," teriak salah seorang aparat keamanan.
Baca juga: Dijadikan Kawasan Wisata, Kelestarian Mata Air di Hutan Bowosie Labuan Bajo Tetap Dijamin
Beberapa menit kemudian, aparat keamanan mengamankan salah seorang warga yang ngotot berdiri mengadang ekskavator.
Sontak, terjadi perdebatan sengit antara warga dan aparat.
“Kami tidak mengadili. Kami tidak sidang di sini. Kami, aparat keamanan hanya menjaga ketika benar lokasi yang dilewati alat berat adalah lokasi pemerintah,” tegas Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Mabar, AKP Roberth M. Bolle.
Baca juga: Oktavia, Penderita Hidrosefalus di Labuan Bajo Terima Donasi Pembaca Kompas.com