PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 10.624 kilogram sabu, 47.138 butir pil ekstasi, dan 990 batang ganja kering dimusnahkan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan pada Kamis (21/4/2022).
Seluruh narkoba yang dimusnahkan merupakan barang bukti dari penangkapan enam kurir narkoba yang ditangkap Januari-Maret 2022.
Keenam tersangka yang ditangkap pun dihadirkan untuk menyaksikan secara langsung pemusnahan narkoba tersebut.
Baca juga: Soal Anggota Polisi di Binjai Jebak Warga dengan Sabu, IPW: Kapolres Harus Dicopot
Barang bukti sabu dimusnahkan dengan cara direndam ke dalam air serta dicampur deterjen dan diblender menggunakan mesin bor.
Barang bukti jenis pil ekstasi dilarutkan menggunakan air dan diblender menggunakan mesin. Sedangkan untuk ganja, dimusnahkan dengan cara dibakar pada ruang terbuka.
Kepala BNN Provinsi Sumatera Selatan Brigjen Pol Djoko Prihadi mengatakan, pemusanahan barang bukti narkoba itu sebagai bentuk perlawanan terhadap peredaran narkoba.
Djoko mengatakan, Sumatera Selatan merupakan satu satu kawasan inti yang cukup sering terjadi peredaran narkoba.
“Karena di Sumsel banyak pelabuhan tikus sehingga mempermudah para pengedar menyelundupkan narkoba,” kata Djoko.
Djoko mengaku, saat ini pihaknya sedang memetakan wilayah di Sumatera Selatan, tertutama jalur sungai untuk mencegah masuknya narkoba dari luar.
Hasil pengembangan beberapa kasus terakhir menunjukkan bahwa narkoba yang masuk ke Sumatera Selatan bukan hanya berasal dari Malaysia dan Asia, tetapi juga dari Timur Tengah.
Baca juga: Diupah Rp 10 Juta Per Kg, Nelayan Batam Nekat Selundupkan 31 Kg Sabu Asal Malaysia
“Selain melalui jalur darat, (peredaran narkoba) juga ada (menggunakan) kapal besar yang membawa narkoba dari jalur sungai. Karena pasarnya banyak di Sumsel, mereka sangat senang mengedarkan barang di sini,” ujarnya.
Tak hanya peredaran sabu yang kian marak. Djoko berkata, penanaman ganja di wilayah Sumatera Selatan pun sudah mulai bermunculan di daerah-daerah pelosok.
“Mereka menyelipkan tanaman ini dengan kopi agar tidak ketahuan. Kami sekarang sedang melakukan penulusuran untuk mencari tahu dimana saja letak ladang ganja ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.