Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Patricia Mokay, Dirikan Papua Foundation dan Dampingi Anak-anak Panti Asuhan di Papua

Kompas.com - 21/04/2022, 13:36 WIB
Roberthus Yewen,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com- RA. Kartini yang akrab disapa Kartini menjadi sosok panutan bagi perempuan Indonesia, tak terkecuali para wanita yang ada di Papua.

Salah satu yang terinspirasi dengan semangat Kartini adalah Patricia Christilotha Mokay.

Patricia adalah perempuan yang mengisi masa mudanya untuk bergerak di bidang sosial demi melayani anak-anak Papua yang ada di panti asuhan.

Baca juga: BKSDA Papua Barat Gagalkan Penyelundupan 81 Ekor Burung Dilindungi, Ada Cenderawasih dan Kakatua

Sejak 2019, Patricia bersama beberapa teman-temannya mendirikan Yayasan Papua Foundation yang bergerak memberikan pelayanan sosial kepada anak-anak Papua di panti asuhan.

“Kita masih baru, sehingga kita menghabiskan waktu selama tiga tahun ini untuk memberikan pendampingan dan lebih banyak berinteraksi bersama anak-anak di panti asuhan,” katanya kepada Kompas.com, Kamis (21/04/2022).

Alumnus Magsister Fakultas Fisospol Universitas Gajah Mada (UGM) Tahun 2019 ini mengatakan, selama beberapa tahun ini, pihaknya memberikan perhatian kepada Panti Asuhan Siloam yang berada di Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua.

“Kita memberikan fokus untuk memberikan perhatian kepada anak-anak di panti asuhan ini. Kita tidak sekali datang, tetapi kita selalu sering datang untuk menjenguk dan melihat mereka secara langsung,” ungkap Patricia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 20 April 2022

Berbagi 

Alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Cenderawasih tahun 2012 ini mengatakan, semenjak Yayasan Papua Foundation ini berdiri, ia bersama rekan-rekannya melakukan kunjungan kepada anak-anak di Panti Asuhan Syalom di negeri tapal batas, Kabupaten Keerom.

Tidak sekali jalan, tetapi kegiatan pendampingan kepada anak-anak di panti asuhan dilakukan secara bertahap dan beberapa kali.

Hal ini merupakan bentuk komitmen yang dilakukan oleh Patricia bersama rekan-rekannya demi generasi penerus di Papua.

Baca juga: Bonus Sutjiati Narendra Atlet Peraih 2 Emas di PON Papua Belum Cair, Wagub Lampung: Sing Sabar...

 

Bagi anak pertama dari tiga bersaudara ini, hal yang paling penting adalah berbagi kepada sesama, terutama anak-anak di panti asuhan.

“Kita biasa berbagi dengan adik-adik Papua di panti asuhan pada saat merayakan Natal bersama-sama dan ulang tahun Yayasan kita rayakan bersama-sama dengan adik-adik,” ungkap wanita yang pernah mengikuti Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYP) pada 2019 ini.

Baca juga: Mengenal Suku Korowai di Papua Selatan, Hidup di Pohon, Menjunjung Tinggi Hak Ulayat

Patricia mengatakan, sebelum mengunjungi anak-anak Papua di panti asuhan dan berbagi dengan mereka, Patricia bersama rekan-rekannya membawa barang-barang, berupa pakaian layak pakai, bahan makanan, dan lainnya.

Menariknya, barang-barang yang dikumpulkan ini merupakan gerakan bersama yang dilakukan oleh Patricia bersama dengan rekan-rekannya.

“Sebelum kita lakukan kunjungan ke adik-adik di panti asuhan. Kita akan kumpulkan barang-barang yang kita bawah ke mereka. Ketika semua sudah terkumpul, maka kita akan bawa dan berbagi dengan adik-adik di panti asuhan. Ini merupakan gerakan sosial yang kita lakukan bersama-sama di dalam Papua Foundation,” ungkap pemudi yang pernah mewakili Provinsi Papua dalam Jambore Pemuda Indonesia di Kalimantan, Yogjakarta, dan Kalimantan Timur pada 2014 ini.

Baca juga: Wapres Minta Lemhanas Buat Kajian Penerapan Pendekatan Kesejahteraan untuk Selesaikan Konflik di Papua

Awal tergerak

Pada 2019, Patricia mengumpulkan beberapa rekan-rekannya dan mulai membicarakan mengenai gerakan-gerakan sosial yang dilakukan untuk memberikan kontribusi nyata bagi sesama.

Alhasil dari pertemuan yang dilakukan bersama beberapa rekan-rekan, Patricia berhasil mendirikan sebuah Yayasan yang diberikan nama Papua Foundation.

Kehadiran yayasan ini ikut membantunya dalam memberikan bantuan kepada orang lainnya.

“Awalnya bersama beberapa teman-teman dan sharing bersama, sehingga berkomitmen untuk membangun Yayasan dan bergerak di bidang sosial, sehingga lahirlah Papua Foundation,” ucap Patricia.

Baca juga: Bawa 1 Kilogram Ganja, Seorang WN Papua Nugini Ditangkap

Kata Patricia, gerakan sosial yang dilakukan ini tidak terlepas dari kehidupannya selama ini di Papua. Apalagi ia merupakan wanita Papua yang sebenarnya sudah mengetahui dengan pasti kehidupan masyarakat di Papua.

Tak hanya itu, Patricia sendiri merupakan anak asli Sentani, Kabupaten Jayapura. Selama ini, dia sudah hidup dan dibesarkan di Papua.

“Kita sudah berdiri di kaki kita sendiri, sehingga bagaimana kita bisa membantu orang lain, sehingga kita punya adik-adik, mereka bisa menempuh sekolah dan bisa sekolah 9 tahun wajib pendidikan,” ujarnya.

Baca juga: Apresiasi SBY Dijuluki Bapak Perdamaian, Demokrat Ungkit Penyelesaian Konflik Poso, Aceh, hingga Papua

 

Satu-satunya perempuan

Dalam Yayasan Papua Foundation, mulanya Patricia merupakan satu-satunya perempuan.

Patricia merupakan pimpinan yang selalu memberikan motivasi dan menjadi contoh bagi rekan-rekan prianya, sehingga ikut aktif terlibat dalam gerakan yang dilakukan tersebut.

Patricia merasa senang bisa terlibat dan mengambil bagian serta mengguluti dunia ini.

Baginya hal ini merupakan pekerjaan yang membawa misi kemanusiaan.

“Saya merasa senang, karena kita bisa bagikan yang kita punya sebagai seorang manusia kepada manusia lainnya. Terutama kepada adik-adik kita yang saat ini merupakan masa depan di tanah Papua,” ucapnya.

Gerakan yang dilakukan ini nampaknya memberikan inspirasi bagi wanita Papua lainnya, terutama teman-teman perempuan dari Patricia yang tergerak hati dengan kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Patricia selama ini.

“Ada beberapa teman-teman wanita yang ingin bergabung dan tergerak hati mau terlibat untuk berbagi dalam pekerjaan kemanusiaan ini,” katanya.

Baca juga: Kenapa Atlet Peraih Emas PON Papua Sutjiati Narendra Tak Diberangkatkan ke SEA Games?

Pesan di Hari Kartini

Pemudi kelahiran Jayapura, 24 Oktober 1994 ini berpesan bahwa perempuan Papua merupakan sosok yang dapat melahirkan generasi masa depan. Apalagi perempuan merupakan ibu bagi anak-anak.

Oleh karena itu, menurut Patricia, perempuan-perempuan Papua harus memulai dengan melakukan gerakan-gerakan perubahan yang dimulai dari komunitas dan lingkungannya masing-masing.

“Sebagai perempuan kita yang harus memulai. Karena kitong (kita) ini adalah perempuan Papua yang melahirkan generasi. Karena kalau bukan kita siapa lagi,” kata Patricia.

Patricia mengakui, saat ini banyak perempuan Papua yang mulai bergerak di dunia literasi dan dunia bisnis seperti usaha mikro.

Hal ini menunjukkan adanya kesadaran dari para perempuan Papua untuk membangun kemandiriannya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 18 April 2022

“Kalau saya lihat ada kebangkitan dari perempuan Papua untuk terlibat dalam dunia literasi dan dunia usaha. Kita bisa lihat saat ini banyak perempuan Papua menjadi penggerak di dunia literasi dan dunia usaha,” ungkapnya.

Ia berharap, momentum Hari Kartini ini membangkitkan semangat perempuan-perempuan Papua untuk tampil dan mampu menjadi inspirasi bagi semua orang, khususnya bagi para perempuan di tanah Papua.

“Kami harapkan ke depan banyak lagi perempuan-perempuan yang lahir dengan karya-karya sederhananya yang menginspirasi banyak orang, terutama anak-anak Papua ke depannya,” harap Patricia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Riau, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Riau, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Barat, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Sumatera Barat, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Banda Aceh Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Banda Aceh Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Ambon untuk Lebaran 2024

Lokasi dan Jadwal Penukaran Uang Baru di Ambon untuk Lebaran 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tanjung Pinang Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tanjung Pinang Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Batam Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Batam Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Pekanbaru Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Pekanbaru Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Padang Hari Ini, 30 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Aceh, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Aceh, 30 Maret 2024

Regional
Libur Lebaran, Sandiaga Uno Minta Masyarakat Tak Gunakan Motor

Libur Lebaran, Sandiaga Uno Minta Masyarakat Tak Gunakan Motor

Regional
Jelang Lebaran, Penumpang Pesawat di Bandara SSK II Pekanbaru Mulai Melonjak

Jelang Lebaran, Penumpang Pesawat di Bandara SSK II Pekanbaru Mulai Melonjak

Regional
Bupati Siak Ajak Masyarakat Tingkatkan Takwa lewat Perbanyak Zakat, Infak, dan Sedekah

Bupati Siak Ajak Masyarakat Tingkatkan Takwa lewat Perbanyak Zakat, Infak, dan Sedekah

Regional
Piknik ke Pantai Glagah, Seorang Anak Tewas Tenggelam

Piknik ke Pantai Glagah, Seorang Anak Tewas Tenggelam

Regional
Pengusaha Atambua Buat Surat Terbuka untuk Jokowi Mengaku Diperas Kapolres Belu

Pengusaha Atambua Buat Surat Terbuka untuk Jokowi Mengaku Diperas Kapolres Belu

Regional
Langgar Aturan Jam Buka, Satpol PP Kota Semarang Segel 4 Tempat Hiburan Malam

Langgar Aturan Jam Buka, Satpol PP Kota Semarang Segel 4 Tempat Hiburan Malam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com