Dalam Yayasan Papua Foundation, mulanya Patricia merupakan satu-satunya perempuan.
Patricia merupakan pimpinan yang selalu memberikan motivasi dan menjadi contoh bagi rekan-rekan prianya, sehingga ikut aktif terlibat dalam gerakan yang dilakukan tersebut.
Patricia merasa senang bisa terlibat dan mengambil bagian serta mengguluti dunia ini.
Baginya hal ini merupakan pekerjaan yang membawa misi kemanusiaan.
“Saya merasa senang, karena kita bisa bagikan yang kita punya sebagai seorang manusia kepada manusia lainnya. Terutama kepada adik-adik kita yang saat ini merupakan masa depan di tanah Papua,” ucapnya.
Gerakan yang dilakukan ini nampaknya memberikan inspirasi bagi wanita Papua lainnya, terutama teman-teman perempuan dari Patricia yang tergerak hati dengan kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Patricia selama ini.
“Ada beberapa teman-teman wanita yang ingin bergabung dan tergerak hati mau terlibat untuk berbagi dalam pekerjaan kemanusiaan ini,” katanya.
Baca juga: Kenapa Atlet Peraih Emas PON Papua Sutjiati Narendra Tak Diberangkatkan ke SEA Games?
Pemudi kelahiran Jayapura, 24 Oktober 1994 ini berpesan bahwa perempuan Papua merupakan sosok yang dapat melahirkan generasi masa depan. Apalagi perempuan merupakan ibu bagi anak-anak.
Oleh karena itu, menurut Patricia, perempuan-perempuan Papua harus memulai dengan melakukan gerakan-gerakan perubahan yang dimulai dari komunitas dan lingkungannya masing-masing.
“Sebagai perempuan kita yang harus memulai. Karena kitong (kita) ini adalah perempuan Papua yang melahirkan generasi. Karena kalau bukan kita siapa lagi,” kata Patricia.
Patricia mengakui, saat ini banyak perempuan Papua yang mulai bergerak di dunia literasi dan dunia bisnis seperti usaha mikro.
Hal ini menunjukkan adanya kesadaran dari para perempuan Papua untuk membangun kemandiriannya.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 18 April 2022
“Kalau saya lihat ada kebangkitan dari perempuan Papua untuk terlibat dalam dunia literasi dan dunia usaha. Kita bisa lihat saat ini banyak perempuan Papua menjadi penggerak di dunia literasi dan dunia usaha,” ungkapnya.
Ia berharap, momentum Hari Kartini ini membangkitkan semangat perempuan-perempuan Papua untuk tampil dan mampu menjadi inspirasi bagi semua orang, khususnya bagi para perempuan di tanah Papua.
“Kami harapkan ke depan banyak lagi perempuan-perempuan yang lahir dengan karya-karya sederhananya yang menginspirasi banyak orang, terutama anak-anak Papua ke depannya,” harap Patricia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.