Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Polisi Ungkap Penyebab dan yang Bertanggung Jawab atas Robohnya Alfamart Gambut hingga Tewaskan 5 Orang

Kompas.com - 21/04/2022, 02:30 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Seluruh korban tewas dari tragedi robohnya Alfamart di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), pada Senin (18/4/2022), berhasil diidentifikasi.

Kepala Bidang Humas Polda Kalsel Kombes M Rifa'i mengatakan, identifikasi lima korban dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin selama dua hari.

Baca juga: Ibu Korban Alfamart yang Roboh: Anak Saya Masih Terjebak, Dia Sempat Telepon Minta Tolong, Suaranya Letih Sekali

Baca juga: Akhirnya, Arini Berhasil Diselamatkan dari Reruntuhan Alfamart Gambut yang Roboh Usai Telepon Keluarga

"Identifikasi dilakukan di ruang forensik RSUD Ulin Banjarmasin dengan cara pemeriksaan sidik jari, pencocokan data melalui KTP, konfirmasi terhadap keluarga, dan teman korban melalui pakaian maupun aksesoris yang dikenakan korban," jelasnya, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Berpacu dengan Waktu Menemukan Arini, Korban Alfamart Roboh yang Masih Tertimbun dan Minta Diselamatkan

Untuk diketahui, dalam peristiwa itu ada 14 orang yang tertimpa reruntuhan bangunan, di mana sembilan orang selamat dan lima orang tewas.

Cari penyebab Alfamart roboh

Rifa'i mengatakan, saat ini Polda Kalsel tengah fokus mencari tahu penyebab ambruknya gedung berlantai tiga itu dengan mendatangkan tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur.

Baca juga: Seluruh Korban Meninggal Alfamart Ambruk Selesai Diidentifikasi, Jenazah Sudah Diambil Keluarga

Penyidik dari Polda Kalsel juga sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Termasuk memeriksa manajemen Alfamart dan warga di sekitar lokasi kejadian.

"Hingga saat ini sudah dua orang kita ambil keterangannya dari pihak manajemen dan dua orang dari korban," jelasnya.

Dari keterangan yang dihimpun Polda Kalsel dari dua korban, sebelum bangunan ambruk, terdengar dentuman yang cukup keras.

Adapun pihak manajemen Alfamart mengakui bangunan sudah berusia lebih dari 10 tahun.

"Suara dentuman itu kita duga dari patahan konstruksi. Sementara keterangan dari Alfamart, bangunan tersebut berumur lebih dari 10 tahun dan berada di lahan gambut," ujar dia.

 

Dugaan penyebab Alfamart ambruk

Kapolda Kalsel Irjen Rikwanto sempat menduga penyebab ambruknya Alfamart karena bangunan itu sudah rapuh karena termakan usia.

Baca juga: Alfamart Gambut Roboh Diduga karena Bangunan Keropos Termakan Usia dan Sering Banjir

Dia menyebut bangunan berlantai tiga itu sudah berusia 20 tahun.

Selain bangunan yang berusia tua, Rikwanto juga menduga bahwa banjir menjadi salah satu penyebab bangunan ambruk hingga memakan korban jiwa.

Adapun wilayah tersebut sering tergenang banjir hingga mengakibatkan fondasi keropos dan tidak kuat menahan beban bangunan.

"Hal ini mengakibatkan fondasi yang ada di bawahnya mengalami kerusakan dan rapuh. Jadi, tidak sekuat ketika awal dibangun," ujar Rikwanto kepada wartawan, Senin (18/4/2022) malam, di lokasi kejadian.

Namun, untuk memastikan dugaan tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan yang melibatkan tim forensik.

Analisis 

Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra menduga,  Alfamart Gambut tidak didesain untuk bangunan tiga lantai.

"Secara struktural sepertinya bangunan tidak memenuhi desain untuk bangunan tiga lantai. Bisa bermasalah pada struktur bawah (fondasi) atau struktur atas (balok-balok dan kolom-kolomnya)," ujar Ashar, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Baca juga: Alfamart Gambut Roboh, Ahli: secara Struktural Bangunan Tidak Memenuhi Desain untuk Bangunan 3 Lantai

Dia juga menjelaskan terkait hubungan bangunan yang berdiri di lahan banjir dan dampaknya terhadap fondasi.

Ashar mengatakan, lahan banjir berisi tanah endapan.

Biasanya, tanah endapan adalah tanah lunak dan tidak mempunyai daya dukung yang baik.

"Jadi secara awam, sebenarnya bukan fondasinya yang rusak, namun tanahnya yang tidak mampu mendukung beban. Dampaknya sama saja bangunannya tidak aman. Namun ini kondisi analisis secara umum," jelasnya.

Terkait dengan bangunan yang sudah berusia 20 tahun, Ashar menilai usia itu belum terlalu lama.

"Biasanya, bangunan direncanakan mempunyai usia layak selama sekitar 40 tahun," ungkapnya.

"Saya tidak bisa mengatakan layak atau tidak karena belum ada uji kelayakannya," ujar Ashar menambahkan. (Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief, Candra Setia Budi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com