Kapolda Kalsel Irjen Rikwanto sempat menduga penyebab ambruknya Alfamart karena bangunan itu sudah rapuh karena termakan usia.
Baca juga: Alfamart Gambut Roboh Diduga karena Bangunan Keropos Termakan Usia dan Sering Banjir
Dia menyebut bangunan berlantai tiga itu sudah berusia 20 tahun.
Selain bangunan yang berusia tua, Rikwanto juga menduga bahwa banjir menjadi salah satu penyebab bangunan ambruk hingga memakan korban jiwa.
Adapun wilayah tersebut sering tergenang banjir hingga mengakibatkan fondasi keropos dan tidak kuat menahan beban bangunan.
"Hal ini mengakibatkan fondasi yang ada di bawahnya mengalami kerusakan dan rapuh. Jadi, tidak sekuat ketika awal dibangun," ujar Rikwanto kepada wartawan, Senin (18/4/2022) malam, di lokasi kejadian.
Namun, untuk memastikan dugaan tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan yang melibatkan tim forensik.
Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra menduga, Alfamart Gambut tidak didesain untuk bangunan tiga lantai.
"Secara struktural sepertinya bangunan tidak memenuhi desain untuk bangunan tiga lantai. Bisa bermasalah pada struktur bawah (fondasi) atau struktur atas (balok-balok dan kolom-kolomnya)," ujar Ashar, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
Dia juga menjelaskan terkait hubungan bangunan yang berdiri di lahan banjir dan dampaknya terhadap fondasi.
Ashar mengatakan, lahan banjir berisi tanah endapan.
Biasanya, tanah endapan adalah tanah lunak dan tidak mempunyai daya dukung yang baik.
"Jadi secara awam, sebenarnya bukan fondasinya yang rusak, namun tanahnya yang tidak mampu mendukung beban. Dampaknya sama saja bangunannya tidak aman. Namun ini kondisi analisis secara umum," jelasnya.
Terkait dengan bangunan yang sudah berusia 20 tahun, Ashar menilai usia itu belum terlalu lama.
"Biasanya, bangunan direncanakan mempunyai usia layak selama sekitar 40 tahun," ungkapnya.
"Saya tidak bisa mengatakan layak atau tidak karena belum ada uji kelayakannya," ujar Ashar menambahkan. (Penulis : Kontributor Banjarmasin, Andi Muhammad Haswar | Editor : Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief, Candra Setia Budi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.