Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Massa Berujung Beringas, Ahli Ungkap Pemicu Seseorang Mudah Ikut-ikutan Emosi

Kompas.com - 20/04/2022, 19:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah massa di Desa Pancasila, Poso, membakar sebuah mobil Toyota Fortuner yang telah menabrak dua warga hingga tewas, Selasa (19/4/2022).

"Korban tabrak seorang pengendara perempuan dan pekerja jalan meninggal dunia. Akibat kejadian itu, massa yang marah membakar mobil Fortuner tersebut. Untuk sopir dan keluarganya berhasil diamankan dan selamat dari amukan massa," ungkap Kapolsek Pamona Timur Iptu Jufri Lawendatu, Rabu (20/4/2022).

Dari penyelidikan sementara, pengemudi mobil yang bernama Samsul Rizal (45), warga Desa Labora, Kecamatan Bahodopi.

Baca juga: Pemicu Aksi Massa Jadi Agresif, Ahli: Emosi Itu Sifatnya Menular

Kontrol diri di tengah aksi massa

Menurut dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma (USD) Drs. R. Budi Sarwono, M.A, sekaligus pakar hipnoterapi, seorang individu di tengah aksi massa berpotensi "kehilangan" jati diri dan memakai kepribadian kelompok.

"Jika ia berada di tengah sebuah kelompok yang beringas, individu tersebut bisa menjadi beringas seperti kepribadian kelompok tersebut," katanya kepada Kompas.com, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Detik-detik Fortuner Dibakar Massa di Poso Usai Tabrak 2 Warga hingga Tewas, Ini Kronologinya

 

Ilustrasi perkelahianCREATISTA Ilustrasi perkelahian

Namun demikian, kata Budi, bagi individu yang memiliki kontrol diri kuat tidak akan mudah ikut-ikutan.

"Individu yg memiliki internal locus of control yang baik cenderung tidak suka ikut-ikutan," pungkasnya.

Sebagai informasi, internal locus control adalah keyakinan seseorang bahwa di dalam dirinya memiliki potensi besar untuk menentukan nasib sendiri dan tidak terpengaruh soal ada dukungan atau tidak dari lingkungan individu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Toyota Fortuner bernomor polisi DD 1188 CC itu saat ini telah diamankan polisi.

Sementara pengemudi mobil mengaku mengantuk saat melaju kencang dan akhirnya terjadi kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Jaring Bakal Calon Pilkada Solo, Gerindra Sebut Kebanjiran Tokoh

Regional
Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com