Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan ABK asal Jateng Laporkan Kasus Perbudakan Modern di Kapal Ikan Asing

Kompas.com - 19/04/2022, 20:57 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ratusan anak buah kapal (ABK) asal Jawa Tengah terjebak perbudakan modern di atas kapal perikanan berbendera asing.

Berdasarkan data Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) tercatat ada kenaikan laporan pengaduan kasus yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

Jumlah kasus yang menimpa ABK asal Jawa Tengah dari 2014 hingga 2021 tercatat di Kabupaten Tegal ada 100 kasus, Kabupaten Brebes ada 74 kasus, Kabupaten Pemalang ada 54 kasus, Kabupaten Banyumas ada 13 kasus, dan Kabupaten Cilacap ada 12 kasus.

Baca juga: Speedboat Terbakar Diduga Korslet Mesin, Motoris dan ABK Terluka Bakar

Sekjen SBMI, Bobby Anwar Maarif menyebut persoalan yang seringkali dihadapi para ABK selama bekerja di kapal asing yakni penipuan, penahanan dokumen, pemotongan gaji, kerja melebihi batas waktu, hingga kekerasan fisik.

"Bahkan setelah mereka pulang ada yang tidak menerima transfer gaji, uang jaminan hangus, perusahaan perekrutan sudah ganti nama, dipulangkan dalam keadaan sakit hingga penggelapan santunan dari perusahaan," kata Bobby kepada Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Belum lagi, kata dia selama 2015-2021 ada sebanyak 45 ABK Indonesia meninggal saat bekerja di kapal ikan asing.

"Dari jumlah tersebut ada 46,6 persen (21 ABK) di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Itu berdasarkan laporan pengaduan kasus dan pemberitaan di media massa," ungkapnya.

Dalam laporan yang diterbitkan Greenpeace Asia Tenggara dan SBMI ditemukan sebanyak 20 agen perekrut dan penyalur ABK terlibat dalam praktik ilegal perbudakan ABK.

"Sebagian besar manning agency itu beroperasi di kawasan Pantura Jawa Tengah," ucapnya.

Baca juga: 5 ABK Indonesia Selamat dari Ledakan Kapal Tanker Chuang Yi di Hong Kong

Menurutnya, berkaca dari banyaknya kasus yang menimpa awak kapal Jawa Tengah di kapal perikanan berbendera asing, perlu ada perbaikan tata kelola perekrutan, penempatan dan pelindungan ABK.

Ia menjelaskan peraturan terkait perlindungan ABK sebenarnya sudah diatur dalam Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, Undang Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Namun, ada peluang perlindungan ABK melalui Perda seperti yang sudah dilakukan di Indramayu dan Jawa Timur," ucapnya.

Aturan itu merujuk pada Surat Edaran Mendagri Nomor 560/2999 tahun 2021 tentang Dukungan Layanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan PP Nomor 59 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

Untuk itu, pihaknya mendesak Pemprov Jawa Tengah membuat kebijakan guna memutus mata rantai praktik penipuan, penjeratan utang dan kerja paksa dalam perekrutan dan penempatan ABK di kapal ikan asing.

Baca juga: Kapal Nelayan Terbakar di Teluk Jakarta, 10 ABK Lompat ke Laut, Lalu Diselamatkan TNI AL

"Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga perlu segera bertindak dan melakukan evaluasi seluruh manning agency mengingat Jawa Tengah adalah salah satu wilayah konsentrasi perekrutan ABK di Indonesia," tuturnya.

Juru kampanye laut Greenpeace Indonesia, Afdillah menambahkan perbudakan terhadap ABK ini kerap berdampingan dengan praktik perikanan ilegal di skala global atau IUU (illegal, unreported, unregulated) fishing.

Menurutnya, permintaan ikan yang terus meningkat sedangkan stok ikan sudah berkurang drastis, membuat banyak perusahaan produk makanan laut dan pemilik kapal sudi melakukan berbagai cara untuk tetap meraup untung, bahkan dengan mengeksploitasi ABK.

"Di sisi lain, karena tekanan ekonomi dan keterbatasan lapangan pekerjaan, akan selalu ada anak muda yang berminat menjadi ABK. Rantai ini yang perlu kita putus," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com