BANGKA, KOMPAS.com - Arus mudik di Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung diprediksi membeludak pada H-3 lebaran.
Ini disebabkan tingginya animo masyarakat dan terbatasnya fasilitas dermaga.
Kepala Bidang Pelabuhan Dinas Perhubungan Bangka Belitung, Marhamzah mengatakan, pihaknya memprediksi ada lonjakan arus mudik tahun ini.
"Ada kemungkinan melonjak karena sudah dua tahun ini dibatasi karena pandemi," kata Marhamzah di Pangkalpinang, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: Jadi Syarat Mudik, Warga Palembang Bisa Vaksin di Bandara, Stasiun, dan Terminal
Marhamzah menuturkan, lonjakan jumlah pemudik akan berimplikasi pada antrean di pelabuhan penyeberangan.
Dalam hal ini Pelabuhan Tanjung Kalian Muntok, Bangka Barat yang terhubung dengan Pelabuhan Siapi-api, Sumatera Selatan.
"Saat ini untuk kapal roro hanya ada satu dermaga digunakan bergantian. Jika satu kapal masuk dan kapal yang lain belum berangkat, maka terpaksa menunggu di laut," ujar Marhamzah.
Sementara satu dermaga lainnya merupakan jenis dermaga apung yang khusus digunakan kapal penumpang cepat (jet).
"Kondisi ini sudah kami koordinasikan, perlu tambah kapal sementara dermaga roro cuma satu," ujar Marhamzah.
Baca juga: Gubernur Sumsel: Mobil Dinas Tidak Boleh Dipakai Mudik, Ini Dibeli dari Uang Rakyat
Merujuk pada arus mudik sebelum pandemi, antrean bisa mencapai 2 kilometer hingga keluar pelabuhan.
Kendaraan yang mengantre terdiri dari truk, minibus, dan sepeda motor.
"Apalagi saat ini ada Tol Kayu Agung Palembang-Lampung sehingga jalur darat diminati. Mereka dari dan masuk ke Bangka menyeberang di Tanjung Kalian," ungkap Marhamzah.
Saat ini ada lima armada roro yang melayani rute Tanjung Kalian-Siapi-api.
Untuk itu, pemerintah membangun dermaga baru di Tanjung Ular Muntok. Tapi masih ada lahan yang harus dibebaskan.
Baca juga: 7,4 Juta Kendaraan Diprediksi Masuk Solo Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran
Arus masuk dan keluar Bangka, kata Marhamzah, bakal berimbang seiring dilonggarkannya syarat perjalanan dan tingginya animo masyarakat untuk pulang ke kampung halaman.
Dalam waktu bersamaan angkutan penerbangan diperkirakan tak berpengaruh signifikan terhadap lonjakan penumpang yang memang ingin bepergian menggunakan kendaraan pribadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.