Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Serangan Jantung, Tahanan Lapas Tegal Meninggal Saat Dilarikan ke Rumah Sakit

Kompas.com - 18/04/2022, 21:23 WIB
Tresno Setiadi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - YH (48), seorang tahanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tegal, Jawa Tengah dinyatakan meninggal dunia.

Tahanan titipan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Tegal itu diduga meninggal karena serangan jantung saat dalam perjalanan ke RSUD Kardinah Kota Tegal, Sabtu (16/4/2022) malam sekitar pukul 19.00 WIB.

Kepala Lapas Kelas II B Tegal Andi Yudho Sutijono mengatakan, peristiwa bermula ketika YH merasa tidak enak badan dan meminta dikerik oleh teman seruangannya.

Baca juga: Tahanan Meninggal dan Test Antigennya Positif Covid-19, 42 Petugas di Kantor Polisi Jalani Tes Swab

"Usai berhenti. Tidak lama mengeluh sesak napas dan dadanya sakit sehingga langsung berbaring," kata Andi saat konferensi pers di Kantor Kejari Tegal, Senin (18/4/2022).

Andi mengatakan, melihat itu rekannya berteriak meminta tolong. Oleh petugas jaga dibawa ke poliklinik untuk pertolongan.

"Setelah diperiksa, didapati kondisi tahanan semakin memburuk, hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit," terang Andi.

Beberapa saat kemudian pihaknya menerima laporan dari rumah sakit jika yang bersangkutan meninggal dunia.

"Diduga meninggal saat dalam perjalanan, karena saat dibawa masih dalam kondisi bernapas," pungkas Andi.

Kepala Kejari Tegal Slamet Siswanta mengatakan, kasus penggelapan yang menjeratnya saat ini dalam tahap pembacaan tuntutan.

Baca juga: Ukraina Tangkap Sekutu Penting Putin, Tawarkan Pertukaran dengan Tahanan

Namun, pada Sabtu 16 April pihaknya mendapatkan laporan jika yang bersangkutan sudah meninggal dunia.

"Jenazah sudah dikirim ke keluarganya di Lamongan. Awalnya, kita kesulitan untuk menemukan keluarganya," pungkasnya.

Direktur RSUD Kardinah Kota Tegal, Drg Agus Dwi Sulistyantono mengatakan setelah menerima pasien, pihaknya langsung melakukan tindakan medis.

"Setelah menerima pasien, kita melakukan pemeriksaan fisik sebagai mana mestinya sehingga bisa disimpulkan jika pasien sudah meninggal dunia,"ujar Agus.

Baca juga: Tahanan Kasus Korupsi yang Kabur dari Rutan Putussibau Ditangkap

Dikatakan Agus, atas kasus itu pihaknya menyimpulkan pasien termasuk dalam death on arrival (DOA). Ada 3 kategori yang mendukung pasien masuk dalam DOA itu.

Pertama, pasien sakit dan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit. Kedua pasien meninggal dunia kemudian di bawa ke rumah sakit untuk meyakinkan.

"Dan ketiga, pasien meninggal dunia kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan selanjutnya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com