KOTA BIMA, KOMPAS.com- Warga Kabupaten Bima maupun Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) diresahkan dengan maraknya aksi pemanah misterius yang dianggap mengancam keselamatan penduduk setempat.
Dari catatan Kepolisian Resor (Polres) Bima, setidaknya ada 10 kasus sejak awal tahun 2022 dengan sejumlah korban.
Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pemanah Warga Bima, Korban Alami Luka di Punggung
Kasi Humas Polres Bima Kota Iptu Jufrin mengungkapkan, ada dua motif utama pemanah misterius ini yakni sengaja atau iseng dan beberapa kasus karena dendam terhadap korban.
"Kalau motifnya ada yang punya dendam, kalau di dalam kota sendiri ini memang sembarang sasarannya, jadi iseng. Mereka melihat orang nongkrong jadi mereka lewat dua, tiga kali ada kesempatan mereka tarik busurnya," kata Jufrin, Senin (18/4/2022).
Dijelaskan Jufrin, bahwa kasus pemanah ini hampir ada di setiap kecamatan, di mana pelaku membuat sendiri alat panah tersebut.
"Pemanah misterius ini di tiap kecamatan ada kalau Polres Bima Kota menaungi dua pemerintahan, Kabupaten dan Kota, jadi senjatanya mereka buat sendiri, sebagai senjata tradisional," kata Jufrin.
Baca juga: Merasa Istrinya Dijebak Kasus Narkoba, Pria di Bima Balas dengan Membacok Korban
Sebelumnya pemanah yang mengakibatkan Fadli (20), pemuda asal Kecamatan Lambu, Kabupaten Bimaterkena terluka, ditangkap aparat Kepolisian Sektor Lambu, Minggu (17/4/2022).
Dua pelaku pemanah yang dibekuk, yakni HB (22) dan AD (21) keduanya warga Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.
Baca juga: Pemanah Misterius di Bima, Pelajar SMA Jadi Korban, Alami Luka di Leher
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.