Hendra mengatakan posisi ruko sedang terkunci dari luar saat pemilik toko sembako itu sedang ke pasar membeli barang dagangan.
Pintu ketiga ruko itu besi. Diduga saat kebakaran korban tak bisa lari karena pintu tertutup rapat dan terkunci.
Tidak ada pilihan lain menyelamatkan diri kecuali melompat dari ketinggian 2 lantai. Tapi tidak ada jalur darurat.
Api membesar dan membakar ludes hingga ke atap. Para korban diduga kehabisan oksigen karena terjebak saat asap mengepul.
Baca juga: Kebakaran Tewaskan 7 Orang di Samarinda, Bermula dari Mobil Tabrak Ruko, Warga Sempat Dengar Ledakan
Bangunan ruko itu kurang lebih panjang 20 meter dan lebar 10 meter. Batas kiri ruko ada gang dan kanan ada lahan kosong.
Hendra bilang jika ruko itu dilengkapi pintu darurat, maka sangat memungkinkan para korban yang terjebak biasa mengevakuasi diri.
"Karena sisi kiri dan kanan masih ada ruang kosong. Mereka bisa selamatkan diri. Tapi enggak ada pintu darurat, mereka terkurung pintu ruko dikunci dari luar," terang dia.
Saat petugas pemadam menuju lokasi, mereka kesulitan mengevakuasi korban karena posisi bangunan tertutup.
Akibatnya pagar teralis besi depan ruko dan tembok dirobohkan petugas demi evakuasi korban.
Meski begitu, upaya tersebut tak bisa menyelamatkan para korban yang terjebak.
Baca juga: Polisi Tangkap Sopir Penabrak Ruko di Samarinda, Sebabkan Kebakaran yang Tewaskan 7 Orang
Sebanyak tujuh di antara meninggal dan satu orang kritis dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Abdul wahab Sjaharanie.