Sopia menambahkan, di Tablasupa ada tiga lokasi rap yang sebenarnya bagus bagi mereka yang suka menyelam dalam kedalaman tertentu di dalam laut.
Tak hanya itu, ada spot bagi para pengunjung dan wisatawan yang mencintai supervising.
“Ada beberapa tempat yang sangat rekomendasi bagi para pengunjung dan wisatawan yang menyukai bawah laut, seperti snorkeling, supervising dan diving,” ucap ucapnya.
Baca juga: Demo soal DOB di Jayapura Berlangsung Aman, Massa Tolak Serahkan Aspirasi ke DPR Papua
Hidup dari wisata
Potensi wisata laut dan darat yang dimiliki oleh masyarakat Tablasupa membuat mereka kini membangun perekonomian dan kehidupan sehari-hari dengan mengelola potensi wisata yang ada di kampungnya.
Sopia mengatakan, hari ini masyarakat Kampung Tablasupa rata-rata hidup dengan pendapatan dari mengelola potensi wisata di pantai dan wisata pengamatan burung cenderawasih.
Baca juga: Antrean Truk di Sejumlah SPBU, Ini Penjelasan Pertamina soal Stok Solar di Jayapura
Jika sebelumnya masyarakat Tablasupa mengantungkan hidup dengan menjadi nelayan, maka kini yang menjadi nelayan justru tersisa sedikitaa, yakni hanya sekitar 30 persen. Sisanya, sebanyak 70 persen masyarakat melakukan usaha di jasa pariwisata.
“Mulai dari jasa transportasi, jasa parkir, jasa penyewaan camping, penyewaan alat selam dan lain sebagainya. Artinya hampir masyarakat di Tablasupa yang dulu hidupnya nelayan sudah beralih ke pengelolaan potensi wisata,” ujarnya.
Sopia menyampaikan, hampir sebagian besar warga Tablasupa yang hidupnya dari nelayan kini sudah beralih profesi menjadi pengrajin dan menjual berbagai kuliner di lokasi wisata Tablasupa.
“Sudah ada peralihan profesi yang dulunya ibu rumah tangga, kini mulai ada pekerjaan baru seperti menjadi penjual kuliner, kerajinan tangan mulai dari anyaman dan menjadi oleh-oleh dari Kampung Tablasupa,” ucapnya.
Menurut Sopia, yang menjadi kendala saat ini adalah belum adanya retribusi. Sehingga, belum ada catatan secara menyeluruh mengenai berapa banyak jumah pengunjung yang datang perhari.
Namun demikian, Sopia memperkirakan, jumlah kunjungan ke Kampung Wisata di Tablasupa rata-rata per minggu bisa mencapai 200 sampai 300 orang.
“Ini di saat yang bukan liburan. Kalau pas liburan, maka pengunjung akan membludak atau semakin banyak di Pantai Amai dan Pantai Harlem bisa mencapai 500 sampai 1.000 orang,” ungkapnya.
“Para pengunjung dan wisawatan yang berkunjung kebanyakan wisatawan lokal dan nasional, tapi juga ada wisatawan dari luar negeri yang datang berkunjung ke Kampung Tablasupa,” ucapnya.