KOMPAS.com - Warga di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku, mengeluhkan kelangkaan pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Bahkan, SPBU di daerah itu disebut sering kehabisan stok pertalite.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Michael Monaten, seorang tukang ojek di Desa Kamal, Seram Bagian Barat. Michael menyebut, SPBU di daerahnya sudah lama tidak beraktivitas. Warga di desa itu harus ke Waipirit untuk membeli bensin di SPBU.
Baca juga: Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Kolom Abu Teramati Setinggi 800 Meter
Jika kehabisan stok, mereka harus membeli ke pengecer.
“SPBU di Kamal sudah lama tidak ada aktivitas. Masyarakat sering ke Waipirit untuk beli di SPBU di sana, tapi kalau tidak ada stoknya lagi, terpaksa masyarakat hanya bisa beli di penjual-penjual eceran. Itu pun pertamax yang harganya berbeda jauh dengan harga pertalite yang biasanya kami beli,” kata Michael seperti dikutip Antara, Kamis (14/4/2022).
Baca juga: Terungkap, Berbagai Modus Penimbunan Solar hingga Pertalite, Ini yang Paling Sering Dilakukan
Michael menyebut, kelangkaan pertalite di daerah itu sudah terjadi sejak dua minggu terakhir.
Kondisi ini disebutnya sangat meresahkan, apalagi bagi para sopir ojek. Mereka harus membeli pertamax ke pengecer yang dijual Rp 14.000 hingga Rp 15.000 per liter.
“Yang paling dominan itu meresahkan masyarakat yang mempunyai pekerjaan sebagai tukang ojek, sebagai sopir angkutan umum. Mereka juga dilema, antara mau menaikkan harga ojek, maupun harga tarif angkutan umum, tetapi di satu sisi mereka juga memikirkan masyarakat juga. Jangan sampai mereka menaikkan harga tarif, masyarakat resah lagi dengan tarif ini,” terangnya.
Baca juga: Beli Pertalite Pakai Jeriken Dilarang, Nelayan di Buleleng Sempat Kesulitan Dapat BBM
Pihaknya meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan kelangkaan pertalite ini.
Samin, sopir truk mini di Pelita Jaya, Kecamatan Seram Barat, mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, SPBU di daerahnya sering kehabisan stok pertalite.
"Ini kan jadi masalah ini. Jadi pertanyaan besar. Kemarin-kemarin saya sempat ke SPBU Waipirit, pertalite ada, tapi keesokan harinya kok tidak ada lagi. Kenapa pertalite susah sekali, sementara pertamax harganya naik jauh sekali dari harga pertalite,” katanya.
Sebelumnya, Sales Manager Area Retail Pertamina MOR VIII Maluku Papua, Wilson Eddi Wijaya berjanji untuk menyalurkan pertalite secepatnya ke daerah itu. Dia menyebut akan fokus pada penyaluran SPBU di daerah Seram Bagian Barat.
“Yaudah nanti kita langsung tambah pasokan di sana. Hari ini kita sudah bisa langsung lanjutin dan minggu ini kita konsentrasi di situ,” kata Eddi Wijaya pada awal April 2022, seperti dikutip Antara.
Sumber: Antara
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.