Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumbu Masakan hingga Saos Kedaluwarsa Ditemukan Beredar, DPRD Solo: Peringati Pedagang

Kompas.com - 14/04/2022, 21:34 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SOLO, KOMPAS.com - Sejumlah makanan kemasan dalam keadaan kedaluwarsa ditemukan masih beredar di pasaran di Kota Solo, Jawa Tengah.

Penemuan ini diungkapkan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Pengawan Obat dan Makanan (POM) Kota Solo dan Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, saat inspeksi mendadak (sidak) Kamis (14/4/2022) pukul 10.00 WIB.

Pantauan Kompas.com, sidak dilaksanakan di beberapa tempat, mulai dari Pasar Nusukan, Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah hingga beberapa kios dan swalayan di Kota Solo.

Tim gabungan ini langsung bergerak ke sejumlah kios pedagang yang berada di Pasar Nusukan.

Mereka terlihat meneliti sampel makanan yang terpasang di atas meja maupun yang tergantung di kios. 

Baca juga: Respons Pemprov Jateng soal Somasi ke Ganjar Terkait Pencemaran Sungai Bengawan Solo

Di kios pertama, tim menemukan ada satu renteng bumbu kemasan yang sudah kedaluwarsa di Januari 2022. 

"Wah, sudah enggak layak ini bu, ini coba dipegang saja isinya sudah menggumpal, ditarik ini bu, dikembalikan sama sales-nya ya," ujar Wakil Ketua Ketua Komisi II Roro Indradi Sarwo Indah, Kamis.

Menuju ke lokasi kedua, tim menemukan adanya makanan ringan yang tidak mencantumkan tanggal produksi serta masa berlaku makanan tersebut.

"Kalau dibungkus besarnya ada bu (tanggal expired). Kalau yang kecil saya bungkus sendiri," kata Tumini, pedagang Pasar Nusukan, kepada Komisi II DPRD Kota Solo.

Di lokasi kios, petugas juga menemukan adanya saos tomat yang sudah kedaluwarsa sejak Februari 2022 lalu.

Meski jelas kedaluwarsa, saos tersebut masih tertata rapi dengan saos lain yang masih bagus. 

Pedagang berinisial R ini mengaku kalau tahu kalau barang itu sudah tak layak konsumsi. 

"Ini mau diambil sama sales-nya kok bu, tidak saya jual. Sales-nya sudah saya WA, katanya mau datang pagi, tapi saya tunggu tidak datang-datang," ujar R.

Mendapat jawaban tersebut, tim meminta sang pedagang menaruh botol saos tomat tersebut ke bawah meja.

Setelah mengecek sejumah kios sembako, terutama yang menjual makanan kemasan, tim lantas bergerak ke sebuah toko modern yang berada di kawasan Jalan Urip Sumoharjo, Kepatihan Wetan, Kelurahan Jebres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com