Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Solo Matangkan Lokasi Pembangunan Islamic Center Hadiah Putra Mahkota UEA

Kompas.com - 14/04/2022, 13:15 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, tengah mematangkan lokasi pembangunan Islamic Center hadiah dari Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.

Pembangunan Islamic Center awalnya dilakukan di tanah dekat Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah seluas 3,4 hektar.

Tetapi, lokasi tersebut batal. Sebagai gantinya, pusat kajian Islam tersebut bakal dibangun di kompleks Solo Technopark (STP) di lahan seluas 1,9 hektar.

Baca juga: Pembangunan Jalan dan Masjid Jokowi, Bukti Mesranya Hubungan RI-UEA

Lagi-lagi rencana itu batal. Muncul lokasi baru pembangunan yakni di Kantor Detasemen Pembekalan Angkutan (Denbekang) IV-44-04/Surakarta di Kelurahan Gilingan seluas 1 hektare.

Lokasi itu dinilai tepat karena berdekatan dengan Masjid Raya Syekh Zayid Solo yang saat ini masih dalam proses pembangunan.

"Masjid sama Islamic Center itu harus jadi satu," kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka usai meninjau lokasi pembangunan Islamic Center di Kantor Denbekang IV-44-04/Surakarta Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/4/2022).

Suami Selvi Ananda ini mengatakan pemilihan lokasi pembangunan Islamic Center di Kantor Denbekang tersebut belum final karena masih tahap survei.

Baca juga: BEM Se-Solo Raya Pastikan Gelar Demo pada 14 April 2022, Long March dari Ngasopuro hingga Gladak Kota Solo

Setelah lokasi ditetapkan tahap selanjutnya adalah pengukuran. Menurut Gibran pembangunan Islamic Center membutuhkan lahan seluas 6.000 meter persegi.

"Saya belum memberikan kepastian sekarang. Ini biar diukur dulu. Nanti saya koordinasi lagi dengan Kemenag, Pak Menko Marves, dan dari Abu Dhabi," terang Gibran.

 

Di sisi lain, pihaknya sedang mencarikan solusi tempat untuk memindahkan warga yang sekarang ini terkait tinggal di kawasan tersebut.

Pasalnya, tanah yang dipakai warga untuk mendirikan bangunan rumah tersebut merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Saya koordinasikan dulu dengan PT KAI. Itu kan di tanah KAI. Tadi ada 35 rumah, 60 kepala keluarga. Tenang saja nanti tak carikan solusi," ucap Gibran.

Baca juga: Menteri Energi UEA Memuji Indonesia, Dinilai Bisa Jadi Model Dunia Islam

Direktur PT Arkonin selaku perencana Desain Masjid Raya Syekh Zayid Solo Bambang Tetuko mengatakan pembangunan Islamic Center akan disesuaikan dengan lokasi terbaru.

Menurutnya desain Islamic Center masih menggunakan lokasi yang lama. Sehingga desainnya harus rubah dan disesuaikan lokasi pembangunan yang baru.

"Ini sedang dalan proses. Rencananya tadi ada masjid, kemudian ada ruang-ruang kelas mirip seperti pesantren, dan ada juga ruang teater," kata dia.

 

Saat ini, pihaknya sedang mengkaji tempat pembangunan Islamic Center yang baru. Untuk desain lokasi lama, katanya mampu menampung hingga 1.000 santri.

"Yang (lokasi pembangunan) sekarang kan agaks sedikit. Nanti akan kita sesuaikan," jelas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com