Di sisi lain, pihaknya sedang mencarikan solusi tempat untuk memindahkan warga yang sekarang ini terkait tinggal di kawasan tersebut.
Pasalnya, tanah yang dipakai warga untuk mendirikan bangunan rumah tersebut merupakan milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
"Saya koordinasikan dulu dengan PT KAI. Itu kan di tanah KAI. Tadi ada 35 rumah, 60 kepala keluarga. Tenang saja nanti tak carikan solusi," ucap Gibran.
Baca juga: Menteri Energi UEA Memuji Indonesia, Dinilai Bisa Jadi Model Dunia Islam
Direktur PT Arkonin selaku perencana Desain Masjid Raya Syekh Zayid Solo Bambang Tetuko mengatakan pembangunan Islamic Center akan disesuaikan dengan lokasi terbaru.
Menurutnya desain Islamic Center masih menggunakan lokasi yang lama. Sehingga desainnya harus rubah dan disesuaikan lokasi pembangunan yang baru.
"Ini sedang dalan proses. Rencananya tadi ada masjid, kemudian ada ruang-ruang kelas mirip seperti pesantren, dan ada juga ruang teater," kata dia.
Saat ini, pihaknya sedang mengkaji tempat pembangunan Islamic Center yang baru. Untuk desain lokasi lama, katanya mampu menampung hingga 1.000 santri.
"Yang (lokasi pembangunan) sekarang kan agaks sedikit. Nanti akan kita sesuaikan," jelas Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.