SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, tengah mematangkan lokasi pembangunan Islamic Center hadiah dari Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.
Pembangunan Islamic Center awalnya dilakukan di tanah dekat Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah seluas 3,4 hektar.
Tetapi, lokasi tersebut batal. Sebagai gantinya, pusat kajian Islam tersebut bakal dibangun di kompleks Solo Technopark (STP) di lahan seluas 1,9 hektar.
Baca juga: Pembangunan Jalan dan Masjid Jokowi, Bukti Mesranya Hubungan RI-UEA
Lagi-lagi rencana itu batal. Muncul lokasi baru pembangunan yakni di Kantor Detasemen Pembekalan Angkutan (Denbekang) IV-44-04/Surakarta di Kelurahan Gilingan seluas 1 hektare.
Lokasi itu dinilai tepat karena berdekatan dengan Masjid Raya Syekh Zayid Solo yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
"Masjid sama Islamic Center itu harus jadi satu," kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka usai meninjau lokasi pembangunan Islamic Center di Kantor Denbekang IV-44-04/Surakarta Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Kamis (14/4/2022).
Suami Selvi Ananda ini mengatakan pemilihan lokasi pembangunan Islamic Center di Kantor Denbekang tersebut belum final karena masih tahap survei.
Setelah lokasi ditetapkan tahap selanjutnya adalah pengukuran. Menurut Gibran pembangunan Islamic Center membutuhkan lahan seluas 6.000 meter persegi.
"Saya belum memberikan kepastian sekarang. Ini biar diukur dulu. Nanti saya koordinasi lagi dengan Kemenag, Pak Menko Marves, dan dari Abu Dhabi," terang Gibran.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.