MAGELANG, KOMPAS.com - Seorang remaja perempuan di Magelang, Jawa Tengah, membunuh bayi yang baru dilahirkan setelah gagal melakukan aborsi.
Remaja itu diperiksa anggota Polres Magelang setelah nekat melakukan tindakan dengan cara minum obat-obatan yang dibeli secara daring.
Kapolres Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun menerangkan, kasus ini terungkap berdasarkan laporan pihak RSUD Muntilan Magelang yang sedang merawat pasien terindikasi usai melakukan aborsi, 18 Desember 2021.
Baca juga: Randy, Mantan Polisi yang Menjadi Terdakwa Kasus Aborsi Dituntut 3,5 Tahun Penjara
Polisi kemudian menindaklanjuti laporan tersebut. Hasil pemeriksaan diketahui bahwa remaja itu memang telah mengaborsi janinnya pada 10 Desember 2021.
"Setelah dicek, didapat keterangan awal bahwa ABH (Anak Berkonflik Hukum) melakuka aborsi pada 10 Desember 2021 lalu, di rumah kakeknya dengan cara meminum obat yang dibeli secara online,” ungkap Sajarod, Rabu (13/4/2022).
Selain itu, remaja 15 tahun itu juga melakukan kekerasan terhadap bayinya hingga meninggal dunia. Bayi yang dikandungnya merupakan buah hasil hubungannya dengan sang kekasih.
Selanjutnya, dia membungkus bayi perempuan itu dengan kain dan memasukkannya ke kuali. Dia meminta tolong neneknya untuk menguburkan kuali tersebut.
“Dia mengaku kepada neneknya bahwa isi dalam kuali itu adalah darah menstruasi yang menggumpal,” ujar Sajarod.
Keesokan harinya, remaja tersebut mengalami keluhan tidak bisa buang air dan masuk angin. Orangtuanya kemudian membawanya ke RSUD Muntilan untuk berobat.
Baca juga: Selingkuhan Tewas karena Aborsi, Pegawai BUMN di Kepahiang Terancam Hukuman 10 Tahun Penjara
Namun petugas rumah sakit curiga keluhan yang dialaminya dampak dari aborsi. Di situ polisi berhasil mengungkap kasus ini. Polisi kemudian melakukan olah TKP dan menggali kuburan bayi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.