SEMARANG, KOMPAS.com - Peserta demonstrasi kembali memenuhi jalanan di kawasan Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah pada Rabu (13/4/2022).
Sebelumnya, massa yang sebagian besar mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Semarang ini melakukan konvoi memadati jalan.
Pantauan Kompas.com, di depan gedung kantor Gubernur Jawa Tengah telah terpasang kawat berduri dan dijaga ketat oleh aparat kepolisian.
Sebuah spanduk warna merah berukuran sekitar 2x4 meter membentang di sisi kanan pagar gedung bertuliskan "Setan Penguasa Bercokol Kuasai Negeri"
Berbagai atribut demo lainnya seperti bendera dan poster tuntutan bertebaran diantara kerumunan massa aksi.
Ratusan massa aksi tampak membentuk lingkaran dengan mobil komando yang berada di tengah-tengah kerumunan massa.
Para orator pun silih berganti meneriakkan berbagai tuntutan kepada pemerintah terkait permasalahan yang terjadi di negeri ini.
Permasalahan itu antara lain mulai dari naiknya harga bahan pokok, bahan bakar minyak (BBM), pemindahan Ibu Kota Negara (IKN), isu buruh dan ketenagakerjaan hingga rencana penundaan pemilu serta perpanjangan masa jabatan presiden.
Massa aksi mendesak agar Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi untuk mundur dari jabatan karena telah gagal membidangi urusan perdagangan.
Baca juga: Demo Ribuan Mahasiswa Lampung Berakhir Damai, Gubernur Temui Massa
"Tuntutan paling utama adalah kepada Bapak Menteri Perdagangan. Salah satu solusinya adalah pecat dan ganti!" teriak orator.
Massa aksi juga menuntut pemerintah agar mengusut tuntas kartel-kartel "mafia" minyak goreng yang memanfaatkan situasi di tengah kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng.
"Demo hari ini saya mewakili ibu saya di rumah untuk berjuang menuntut pemerintah agar turunkan harga minyak goreng," teriak orator lainnya.
Baca juga: BEM SI Tegaskan Pengeroyok Ade Armando Bukan Massa Mereka
Selain itu, isu terkait persoalan Wadas juga turut menggema di antara teriakkan tuntutan massa.
Pukul 17.00 WIB massa aksi masih bersemangat mengikuti jalannya aksi demonstrasi dengan tertib.
Beberapa mahasiswa tampak pingsan sehingga dibantu oleh kawannya beserta petugas untuk dibawa ke unit penanganan medis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.