BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Kasus dugaan tindak penganiayaan atlet Muaythai Balikpapan bernama Muhammad Nur Fadhillah (20) oleh mantan pelatihnya, berinisial HP, terus didalami kepolisian.
Pasca dilaporkan, kasus ini cukup mengejutkan cabor Muaythai di Balikpapan yang tengah mempersiapkan diri mengikuti ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Kaltim di Berau, Oktober 2022 mendatang.
Ketua Cabor Muaythai Balikpapan, Reza Alexander mengatakan adanya kejadian tersebut cukup membuat dirinya terkejut.
Baca juga: Atlet Muaythai Berprestasi Nur Fadhillah Diduga Disekap dan Dianiaya Mantan Pelatih
Sebab terduga pelaku merupakan salah satu pelatih Muaythai yang terdaftar di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Balikpapan.
Selain itu HP merupakan pengurus camp Balikpapan Fight Club (BFC) yang mewadahi sejumlah atlet Muaythai.
"HP ini kan salah satu pelatih juga, terdaftar namanya. Nah atletnya di BFC ini komunikasinya dengan dia dan dia yang pegang. Nah saya bingung juga, karena atlet yang dari dia ini seperti apa. Jadi ini terdampak pada persiapan Porprov. Karena yang jelas dari camp BFC itu ada beberapa atlet yang sudah terdaftar, khawatirnya bisa nggak jadi ikut," kata Reza saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/4/2022).
Meski menurut Reza permasalahan yang terjadi sejatinya internal antara korban dan terduga pelaku. Namun berdampak pada cabor Muaythai yang tengah mempersiapkan diri dalam Porprov VII Kaltim di Berau.
Mau tak mau dirinya harus mencari pilihan lain jika atlet Muaythai yang berada BFC enggan ikut serta.
"Ya itu lagi yang kami bingung, ada beberapa atlet soalnya di BFC yang terdaftar. Kalau mereka nggak ikut, ya mau nggak mau kami cari atlet cadangan," ungkapnya.
Reza mengatakan setelah kejadian penganiayaan itu, ia mendampingi korban dan pelaku di Polsek Balikpapan Utara pada Selasa (12/4/2022).
Reza mengupayakan keduanya bisa menempuh jalur damai agar permasalahan ini tidak berbuntut panjang. Namun korban masih ingin melakukan proses hukum.
"Makanya kehadiran saya di Polsek kemarin itu apakah ada jalan keluar, karena dampaknya juga cukup lumayan ke cabor. Kami coba upayakan berdamai, cuma korban masih panas jadi kemarin masih belum. Sementara pelaku ini mau aja meminta maaf," tandasnya.
Baca juga: Atlet Muaythai Peraih Medali Emas PON Papua Dijemput Naik Pikap, Ini Penjelasan Wagub NTT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.