Menurut Kepala Sekolah TK Aisyiyah Ngabean 2, Rusmiati Hidayah, D sudah satu minggu lebih tidak berangkat ke sekolah dengan alasan sakit.
"Dia masuk baru hari ini, tapi kondisinya seperti itu (penuh lebam). Pertama saya lihat lengan dan di pipi," kata dia, Selasa (12/4/2022),
Rusmiati memeriksa tubuh D dan menemukan luka lebam di tubuh bocah 7 tahun itu. Saat ditanya, korban mengaku dipukul kakaknya menggunakan kayu.
"Saat saya tanya kenapa sampai dipukul, dia bilang kalau dia ngeyel sama kakaknya," kata dia.
Baca juga: Gara-gara Bermain Layangan, Anak Dianiaya Ayahnya hingga Meninggal, Terungkap Usai Makam Dibongkar
Salah satu kakak D, berinisial F (18) kemudian dipanggil Rusmiati untuk mengkonfirmasi luka di tubuh D. Kepada Rusmiati, F mengakui jika ia memukul D.
"Saya pesan jangan dipukul lagi. Dia masih anak-anak," kata dia.
Hingga akhirnya, saat salat magrib, Rusmiati mendapatkan kabar jika muridnya sudah meninggal dunia.
Rusmiati mengatakan, sikap D berubah sejak 5 bulan terakhir.
"Dia dulu orangnya periang, hebat, pinter. Setelah orang tuanya (bulek dan omnya) ada masalah (bercerai), anaknya agak berontak," ucapnya.
"Dia sempat bercerita baru sakit hati, karena ibunya pergi ke Jakarta gak pamit," tambahnya.
Sementara itu teman korban, Ky bercerita terakhir kali melihat D pada Selasa pagi.
"Tadi jalannya kaki kanannya diseret, dia pakai sendal," katanya.
Ky bercerita D anak yang pendiam. Selain itu, kepala korban juga botak.
"Dia pakai jilbab, tapi kepalanya gak ada rambutnya, dibotak," ujarnya.