MAUMERE, KOMPAS.com - Suasana tempat penjualan takjil di Kelurahan Beru, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, NTT, ramai, pada Minggu (10/4/2022) sore.
Terlihat para pembeli yang berburu takjil memadati lokasi tersebut. Beberapa di antara mereka datang bersama pasangan, teman, dan keluarga.
Para pembeli itu menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua. Sehingga, jalan di sekitar lokasi penjualan takjil itu macet.
Menariknya, tidak hanya pedagang muslim, tetapi warga nonmuslim pun ikut berjualan takjil. Salah satunya Magdalena Kartini (56).
"Sejak awal buka puasa tempat ini selalu ramai dikunjungi. Kondisinya sudah seperti ini," ujar Magdalena di lokasi, Minggu.
Ia mengakui, sejak awal buka puasa, omzet jualannya meningkat dari sebelumnya yang hanya Rp 100.000 per hari.
Baca juga: Hilang Terseret Arus Sungai, Warga Sikka Ditemukan Tewas Mengapung di Laut
"Sejak jualan di sini hasilnya lumayan bisa dapat Rp 250.000-Rp 320.000 per hari. Ini sangat lumayan, berkah selama Ramadhan," ujarnya.
Ia mengatakan, Ramadhan kali ini cukup berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, pemerintah tidak lagi membatasi kegiatan masyarakat, khususnya para pedagang.
"Tahun ini agak longgar, tetapi kita diwajibkan untuk menaati protokol kesehatan," ucapnya.
Magdalena menjual berbagai macam jajanan untuk berbuka puasa, seperti es buah, es pisang ijo, onde-onde, kue cucur, dan bakwan. Semua jajanan dibanderol seharga Rp 5.000.
"Biasanya para pembeli itu sukanya onde-onde. Mereka juga senang karena harganya tidak mahal," kata Magdalena.