KUPANG, KOMPAS.com - Bangkai paus seberat tiga ton yang terdampar di perairan Pantai Desa Wadu Maddi, Kecamatan Hawu Mehara, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhirnya dikuburkan oleh sejumlah instansi dan warga setempat.
"Penguburan bangkai paus kemarin sore sekitar pukul 17.30 Wita," ujar Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Imam Fauzi, kepada Kompas.com, pada Sabtu (9/4/2022) pagi.
Imam menuturkan, proses penguburan bangkai paus dimulai pada pukul 12.00 Wita, warga bersama sejumlah instansi mulai berkumpul di pantai.
Saat itu, air mulai mendorong bangkai paus, sehingga masyarakat membantu menarik paus ke arah darat, hingga air pasang tertinggi sekitar pukul 14.00 Wita.
Baca juga: Bupati Kaget Nadiem Makarim Pilih Usulkan Jamu Dibandingkan Reog Ponorogo ke UNESCO
Kemudian, padaa pukul 15.00 Wita, air sudah mulai bergerak turun.
"Salah satu tokoh adat melakukan ritual penghormatan, karena mereka meyakini bahwa memiliki kekerabatan dengan paus tersebut atau ada generasi leluhur mereka yang pernah ditolong oleh paus jenis tersebut," kata Imam.
Tokoh adat menyampaikan, saat dikubur, warga meminta agar posisi kepala mengarah ke laut dan ekor mengarah ke darat.
Sekitar pukul 17.15 Wita, alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sabu Raijua tiba di lokasi.
"Setelah melakukan briefing, kemudian dilakukan penguburan paus sperma," ujar dia.