SEMARANG, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Gubernur Jawa Tengah pada Jumat (7/4/2022).
Mereka menuntut pemerintah agar mengusut tuntas kartel-kartel "mafia" minyak goreng yang memanfaatkan situasi di tengah kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng.
Demonstran juga menolak keras rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite dan gas elpiji 3 kilogram.
Baca juga: Mahasiswa Demo di Istana Bogor, Kritik soal Minyak Goreng Langka hingga Harga BBM Naik
Sebab, langkah pemerintah itu dinilai akan semakin membebani masyarakat terutama rakyat kecil.
Koordinator Aksi, Muhammad Mun’im, menegaskan wacana dan kebijakan pemerintah yang diselimuti paradoks telah menciderai kedaulatan rakyat demi kepentingan oligarki.
"Wacana dan kebijakan itu antara lain penundaan pemilu dan wacana 3 periode, kelangkaan minyak goreng, kenaikan tarif PPN dan wacana kenaikan BBM subsidi Pertalite dan gas LPG 3 kilogram," kata Mun'im dalam siaran pers, Jumat (8/4/2022).
Ia mejelaskan adanya kenaikan harga dalam segala aspek komoditas berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi rakyat terutama rakyat kelas bawah.
Menurutnya, negara telah gagal dalam menjalankan tugas dan amanah UUD Negara Republik Indonesia 1945 serta tidak mampu melawan oligarki dan elit penguasa.