Ia mengungkapkan petugas dari unit pengamanan KAI selalu melakukan patroli di jalur kereta api untuk meyakinkan keamanan jalur demi keselamatan perjalanan kereta api.
"Sosialisasi langsung juga dilakukan kepada siapa saja yang ditemui oleh petugas keamanan KAI di sepanjang jalur KA wilayah yang diperiksanya," ujarnya.
Semua lapisan masyarakat diharapkan lebih peduli dan turut berpartisipasi menciptakan keselamatan bersama dan kelancaran perjalanan kereta api.
Baca juga: Cara Mengubah Jadwal Tiket Kereta Api Lewat Aplikasi KAI Access
Ia menjelaskan titik rawan penyebab kecelakaan adalah perlintasan sebidang yang jumlahnya masih tergolong tinggi di wilayah Daop 4 Semarang.
"Dari 356 titik perlintasan sebidang, terdapat 146 titik yang tidak dijaga dan 46 titik perlintasan liar," ucapnya.
Untuk itu, kata dia hal ini perlu dukungan dari pemerintah daerah setempat untuk menciptakan keselamatan bersama.
"Bisa dengan menutup perlintasan sebagian untuk dijadikan satu dengan perlintasan lainnya yang tidak jauh jaraknya, serta dilengkapi dengan petugas yang menjaga perlintasan tersebut," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia bisa juga diusulkan untuk dibuat tidak sebidang yakni flyover atau underpass.
Baca juga: Kehabisan Tiket Kereta Angkutan Lebaran dari Bandung, Warga Bisa Coba Cara Ini
Data kecelakaan di wilayah Daop 4 Semarang tahun 2021 baik di perlintasan sebidang maupun di jalur rel kereta api tercatat ada sebanyak 65 kejadian yang tertemper kereta api.
Sementara pada 2022 sampai dengan Maret, sudah ada sebanyak sembilan kejadian temperan yang mengakibatkan tujuh orang meninggal dan dua orang luka berat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.