Namun, meski sering dihalau, bekantan atau monyet liar tersebut kembali masuk pemukiman dan dilaporkan warga setempat.
"Mengapa banyak bekantan atau monyet liar keluar ke pemukiman di perkotaan, hutan mangrovenya tetap, tapi koloni mereka bertambah. Akhirnya, terjadi persaingan antar-koloni dan mereka tersebar sampai beberapa di antaranya masuk perumahan dan pemukiman masyarakat," kata dia.
Irwan berharap, pemerintah memiliki solusi terkait persoalan ini.
Butuh regulasi atau kebijakan tepat supaya binatang yang dilindungi memiliki tempat yang nyaman.
Memang, selama ini, belum ada masyarakat yang dilaporkan terluka atau diserang oleh monyet.
Laporan yang masuk, hanya soal masuk ke pemukiman dan mengambil makanan.
"Kami berharap ada kiat dari pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi atau pemerintah pusat untuk membuatkan wadah yang paten. Jadi, kami bisa melepasliarkan mereka ke habitatnya, dan tidak khawatir mereka menjadi korban manusia tidak bertanggung jawab," kata Irwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.