Telur ketiga itu berbentuk dan seukuran telur ayam biasa, berwarna agak kecoklatan, tetapi memiliki garis seperti urat-urat dan berbintik kecoklatan.
Telur ketiga tersebut hingga saat ini disimpan oleh pihak keluarga, sambil menunggu tim medis setempat datang melakukan pemeriksaan.
Baca juga: Gangguan Mental Sejak Kecil, Polisi Hentikan Penyelidikan Remaja Bertelur
"Sampai sekarang kami masih menunggu tim medis untuk melakukan pemeriksaan. Sebab, saya juga khawatir jangan sampai ada apa-apa dengan anak saya dan awalnya saya tidak percaya, tapi setelah melihat rekaman videonya ternyata memang ini nyata," kata Muhammad Ruslim.
Kejadin tersebut terus berlanjut hingga Akmal mengaku kembali mengeluarkan telur pada Rabu (21/2/2022).
Dari hasil pemeriksaan, pihak kepolisian melakukan penyelidikan bekerja sama dengan dokter ahli yang dilakukan dengan menggunakan disiplin ilmu secara alamiah.
Baca juga: Tak Tahu Ada Gelas Kaca Dalam Perutnya, Lasiadi Sempat Terbaring Lemas 3 Bulan
Dokter mengklaim, dua butir telur tersebut secara fisik adalah telur ayam ras dan berada di dalam tubuh Akmal secara sengaja.
Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga mengatakan pihaknya menyimpulkan jika telur tersebut sengaja dimasukkan dalam lubang anus Akmal.
Namun masih belum diketahui apakah telur tersebut dimasukkan sendiri oleh sang anak atau melibatkan orang lain.
Akmal adalah putra ke lima pasangan Ruslim (45) dan Nawasiah (43). Ia lahir kembar dan memiliki cacat fisik sejak lahir serya mengalami keterlambatan mental.
Baca juga: Ada Gelas Kaca di Perut Warga Jember, Tim Dokter Duga Sengaja Dimasukkan Pasien
"Dari hasil penyelidikan bahwa sang anak ini mengalami gangguan psikologi dan mental. Hal ini akibat cacat fisik pada dirinya sejak lahir hingga merasa minder oleh lingkungannya. Fakta lain adalah perkembagan mental sang anak tidak sama dengan anak sebayanya" kata Shinto Silitonga, Senin (5/3/2018).
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Abdul Haq | Editor : Erwin Hutapea, Farid Assifa), Bangka Pos
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.