AMBON, KOMPAS.com - Keinginan sejumlah nelayan kecil di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, untuk memiliki kapal sendiri dan alat tangkap yang berkualitas sepertinya masih jauh dari harapan.
Sebab sejauh ini, banyak sekali nelayan kecil di wilayah itu yang masih melaut dengan mengandalkan perahu sampan dan juga alat tangkap seadanya. Dengan hanya menggunakan perahu sampan, maka para nelayan tidak bisa melaut jauh dari pesisir pantai.
Amudin, salah satu nalayan di Dusun Mamoking, Desa Tulehu, Kecamatan Salahtu, mengatakan, selama ini ia hanya bisa mencari ikan di sekitar perairan desanya dan tidak bisa melaut ke peraiaran yang lebih jauh karena tidak punya kapal dan alat tangkap yang baik.
Baca juga: Cerita Nelayan di Banyuwangi, Hasil Tangkapan Tak Menentu, Berharap Bantuan Pemerintah
“Beta (saya) hanya punya perahu dan tidak punya kapal jadi hanya bisa mencari ikan dekat-dekat saja,” kata Amudin saat ditemui Kompas.com di rumahnya di Dusun Mamoking, Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah, Rabu (6/4/2022).
Sebagai nelayan kecil, hasil tangkapan Amudin setiap hari tidak sama dengan nelayan yang telah memiliki kapal sendiri dan alat tangkap yang bagus.
Hasil tangkapan nelayan yang memiliki kapal dan alat tangkap berkualitas akan lebih baik dibandingkan dengan nelayan kecil yang masih mengandalkan perahu sampan.
Amudin mengaku, melaut membutuhkan kesabaran ekstra. Sebab, tidak setiap nelayan dapat membawa pulang hasil tangkapan dengan jumlah yang melimpah setiap hari. Terkadang, ada nelayan yang harus pulang dengan tangan hampa meski seharian berada di laut.
Selain karena faktor keberuntungan, cuaca laut yang tidak bersahabat juga menjadi penyebab utama para nelayan tidak bisa menangkap ikan sesuai yang diharapkan.
“Apalagi kalau datang cuaca buruk, lebih baik pulang karena kalau mau coba-coba melawan itu sama saja kita mau nyawa kita melayang,” katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.