Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kunjungi Candi Muaro Jambi, Warga Keluhkan Stockpile Batu Bara

Kompas.com - 07/04/2022, 17:45 WIB
Jaka Hendra Baittri,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.COM, JAMBI - Seorang warga mendatangi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo saat berkunjung ke Candi Muaro Jambi, pada Kamis (7/4/2022). Warga tersebut mengatakan pada Jokowi bahwa kawasan candi terancam stockpile batu bara.

"Bapak Presiden, tolong selamatkan kawasan situs Candi Muaro Jambi dari stockpile batu bara, Pak Jokowi," ungkap warga yang kerap disapa Borju ini.

“Di seberang desa Muara Jambi, ada stockpile batu bara di kawasan Candi Muaro Jambi ini Pak Jokowi,” imbuh dia.

Baca juga: Kunjungi Jambi, Jokowi Beri Sembako dan BLT Minyak Goreng untuk Pedagang UMKM

Keluhan warga tersebut pun ditanggapi oleh Jokowi.

“Tapi sudah di..,” tanya Jokowi sambil memeragakan menggali dengan tangannya.

“Bapak Gubernur berupaya dan semua pihak berupaya, semoga petaka di kampung ini selesai,” kata Borju tersebut.

Kemudian Al Haris selaku gubernur menjelaskan dengan volume kecil dan Jokowi mengangguk-angguk.

“Cagar budaya dikepung oleh industri, Pak Jokowi,” tambah Borju.

“Ini kan kita mulai lagi diangkat,” kata Jokowi.

Saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Borju mengatakan bahwa Jokowi sempat bertanya di mana lokasi stockpile batu bara tersebut.

“Lalu pak gubernur yang kasih penjelasan kepada beliau. Saya rasa permasalahan ini masih ditutup-tutupi,” kata Borju kepada Kompas.com.

Borju berharap ada kebijakan pemerintah pusat menghentikan atau memindahkan stockpile batu bara, cangkang, minyak sawit, atau industri ekstraktif lainnya dari kawasan candi.

"Pengembangan kawasan situs percandian muara jambi harus berdampak pada kesejahteraan masyarakat yang ada di kawasan cagar budaya," katanya tegas.

Rencana restorasi candi

Jokowi kemudian masuk ke area dalam Candi Kedaton dan melihat jam matahari yang ada di sana.

Setelah itu rombongan diarahkan ke area ekskavasi area Candi Kedaton dan kemudian melihat Sumur Air di candi tersebut.

Dalam doorstop kepada media, Jokowi mengatakan bahwa candi ini dibangun sebelum ada teknologi semen.

"Kalau kita melihat saat kita memasuki kawasan ini, yang ada adalah tumpukan bata yang sudah lebih dari seribu tahun," kata Jokowi.

"Bangunan ini ada di abad ketujuh. Dan ini menunjukan bahwa saat itu teknologi sudah ada yang mana tanpa ada semen, tapi bangunan bisa berdiri," tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa di masa lalu, kawasan percandian ini merupakan kawasan pendidikan dan menjadi areal pendidikan terbesar se-Asia pada zamannya.

Baca juga: Mengenal Candi Muaro Jambi, Terluas Se-Asia Tenggara

"Bukan hanya berkaitan dengan teologi tapi di kawasan Candi Muaro Jambi ini juga menjadi pusat pendidikan kesehatan, filsafat, arsitektur, seni, dan lainnya. Artinya peradaban kita sudah mendunia," katanya.

Pada 2022, kata Jokowi, rencananya Kemendikbudristek akan melakukan pengangkatan bangunan candi yang sudah tertutup tanah.

"Ini yang perlu lestarikan agar jejak-jejak peradaban kita di bidang pendidikan semakin diketahui," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com