Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Klitih hingga "Perang Sarung" Meresahkan, Kita Bisa Apa?

Kompas.com - 07/04/2022, 09:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com - Klitih, aksi kekerasan di jalanan Kota Yogyakarta yang diduga dilakukan para remaja, menelan korban jiwa seorang pelajar asal Kebumen, Jawa Tengah.

Korban yang bernama Dafa Adzin Albasith (18) ditemukan tewas dengan luka di jalan sekitar kawasan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Minggu (13/4/2022).

Kabar itu membuat ayah korban yang juga merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kebumen berduka.

Baca juga: Dafa, Anak DPRD Kebumen Tewas Diduga Dianiaya Klitih di Yogyakarta, Polisi: Lebih Tepatnya Tawuran

"Kami mohon kepada pihak berwajib untuk bisa mengusut pelaku-pelakunya," kata Madkhan Anis, seperti dilansir dari Kompas TV, Selasa (5/4/2022).

Sementara itu, beberapa hari terakhir muncul aksi tawuran yang diduga dilakukan para pemuda dengan menggunakan sarung berisi gir, batu dan beberapa benda membahayakan.

"Saat ini, ada sembilan anak remaja yang diamankan dan kita berikan pembinaan," kata Kapolsek Pontianak Barat AKP Muslimin saat dihubungi, Selasa (5/4/2022) malam.

Menurut Muslimin, aksi tersebut sudah meresahkan warga sekitar.

Baca juga: Saya Jual Rumah untuk Ganti Rugi Uang Nasabah, tetapi Masih Kurang Rp 900 Juta

 

"Perang sarung" di Kulon Progo

Sarung modifikasi milik sekelompok pelajar digunakan untuk tawuran malam hari di jalanan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Sarung modifikasi milik sekelompok pelajar digunakan untuk tawuran malam hari di jalanan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kejadian serupa juga terjadi pada Senin (4/4/2022) di wilayah Milir, Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sejumlah remaja diamankan karena diduga akan tawuran. Saat itu aparat kepolisian menyita sejumlah barang dari mereka, salah satunya sarung yang dimodifikasi jadi semacam alat pukul atau pentung dan cambuk.

“Para pelaku menyebut rencana tawuran tersebut sebagai ‘perang sarung’,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana melalui keterangan singkat, Selasa (5/4/2022).

Baca juga: Pemicu Aksi Massa Jadi Agresif, Ahli: Emosi Itu Sifatnya Menular

Pengaruh media sosial

Menurut dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma (USD) Drs. R. Budi Sarwono, M.A, masa remaja adalah masa mencari jati diri.

Di masa itu, kata Budi, seseorang akan mudah dipengaruhi. Situasi itu akan diperparah jika aksi tersebut tersebar di media sosial.

"Mereka kelompok umur yang sangat mudah dipengaruhi. Jika masyarakat memengaruhi dengan cara yang salah, maka fenomena kekerasan yang dilakukan anak anak ini bisa ditiru di tempat lain," katanya kepada Kompas.com.

Budi berpendapat, salah satu tanggung jawab orangtua adalah mengawasi aktivitas media sosial anak.

Baca juga: Viral Unggahan Korban Dipukul Pakai Kaca oleh Pengendara di Yogyakarta, Polisi: Jangan Mudah Ngomong Klitih

Perkembangan teknologi informasi saat ini membuat anak-anak bisa mengakes segala informasi, termasuk aksi yang melawan hukum.

"Saat ini seratus persen siswa berada di dunia maya, baik untuk urusan akademik maupun sosial. Sehingga penyuluhan-penyuluhan konvensional (luring) tidak lagi efektif karena tidak akan menjangkau seluruh siswa," katanya.

Untuk itu, menurut Budi, peran sekolah juga sangat penting dalam melakukan edukasi dan pembinaan kepada siswa dalam menggunakan media sosial agar siswa tumbuh lebih kritis dan humanis.   

"Ciptakan sebuah gugus tugas di dinas Ppendidikan yang fungsinya mengoptimalkan peran media sosial untuk mengedukasi siswa agar Yogya tidak terjerembab ke kondisi Darurat Klithih," kata pria yang pernah melakukan penelitian soal klitih beberapa tahun lalu di Yogyakarta. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com