Kejadian serupa juga terjadi pada Senin (4/4/2022) di wilayah Milir, Kalurahan Kedungsari, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sejumlah remaja diamankan karena diduga akan tawuran. Saat itu aparat kepolisian menyita sejumlah barang dari mereka, salah satunya sarung yang dimodifikasi jadi semacam alat pukul atau pentung dan cambuk.
“Para pelaku menyebut rencana tawuran tersebut sebagai ‘perang sarung’,” kata Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana melalui keterangan singkat, Selasa (5/4/2022).
Baca juga: Pemicu Aksi Massa Jadi Agresif, Ahli: Emosi Itu Sifatnya Menular
Menurut dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma (USD) Drs. R. Budi Sarwono, M.A, masa remaja adalah masa mencari jati diri.
Di masa itu, kata Budi, seseorang akan mudah dipengaruhi. Situasi itu akan diperparah jika aksi tersebut tersebar di media sosial.
"Mereka kelompok umur yang sangat mudah dipengaruhi. Jika masyarakat memengaruhi dengan cara yang salah, maka fenomena kekerasan yang dilakukan anak anak ini bisa ditiru di tempat lain," katanya kepada Kompas.com.
Budi berpendapat, salah satu tanggung jawab orangtua adalah mengawasi aktivitas media sosial anak.
Perkembangan teknologi informasi saat ini membuat anak-anak bisa mengakes segala informasi, termasuk aksi yang melawan hukum.
"Saat ini seratus persen siswa berada di dunia maya, baik untuk urusan akademik maupun sosial. Sehingga penyuluhan-penyuluhan konvensional (luring) tidak lagi efektif karena tidak akan menjangkau seluruh siswa," katanya.
Untuk itu, menurut Budi, peran sekolah juga sangat penting dalam melakukan edukasi dan pembinaan kepada siswa dalam menggunakan media sosial agar siswa tumbuh lebih kritis dan humanis.
"Ciptakan sebuah gugus tugas di dinas Ppendidikan yang fungsinya mengoptimalkan peran media sosial untuk mengedukasi siswa agar Yogya tidak terjerembab ke kondisi Darurat Klithih," kata pria yang pernah melakukan penelitian soal klitih beberapa tahun lalu di Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.