Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Masjid di Batam, Tempat Wisata Religi dan Bisa Melihat Singapura

Kompas.com - 06/04/2022, 15:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau memiliki sejumlah masjid dengan keunikan bangunan.

Desain masjid seolah-olah menggambarkan pluralisme masyarakat di Kota Batam.

Masjid tidak sekedar tempat ibadah melainkan juga sebagai tempat wisata religi bahkan dapat melihat Singapura. 

Berikut masjid di Kota Batam:

1. Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam Shutterstock/Bagussatria Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah di Batam

Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah merupakan masjid dengan arsitektur megah yang dapat menampung sekitar 25 ribu jamaah.

Pembangunannya dimulai pada 2017 hingga 2019 di atas tanah seluas 57.144 meter persegi dengan luas bangunan 41.422 meter persegi.

Masjid terbesar di Sumatera ini juga dikenal dengan nama Masjid Agung II hingga Masjid Agung Batu. Masjid juga sebagai tempat wisata religi.

Arsitektur bangunan menggabungkan desain Arab, Turki, dan Melayu yang dilengkapi dengan enam menara.

Satu menara utamanya berupa menara pandang setinggi 99 meter. Menara ini terbuka untuk publik yang ingin melihat Kota Batam maupun negeri tetangga, seperti Singapura.

Untuk naik ke puncak, pengunjung dapat menggunakan lift yang tersedia.

Masjid berwarna putih ini memiliki bentang kubah terbesar di Indonesia, selebar 63 meter yang menutup ruang utama salat.

Baca juga: Sejarah Masjid Keramat Koto Tuo, Masjid Tertua di Kerinci, Jambi

Selain itu juga, terdapat delapan payung membran yang mirip dengan Masjid Nabawi, supaya jamaah yang beribadah di luar tidak kepanasan.

Pendirian masjid atas inisiatif Walikota Batam, Muhammad Rudi yang semula ditujukan untuk para pekerja galangan kapal dan pekerja pabrik. Namun saat ini, masjid telah menjadi ikon Kota Batam.

Masjid yang dikerjakan PT Adhi Karya dengan konsultan pengawas PT Yodya Karya juga menjadi salah satu tujuan wisata religi di Batam.

2. Masjid Muhammad Cheng Hoo

Masjid Muhammad Cheng Hoo di Batam  Shutterstock/Redha Ali Masjid Muhammad Cheng Hoo di Batam

Masjid Muhammad Cheng Hoo memiliki arsitektur oriental khas gaya bangunan Tionghoa

Masjid dengan luas 20 x 30 meter memiliki arsitektur dan interior khas negeri tirai bambu, yaitu dominan warna merah. Sekilas bangunan masjid seperti klenteng.

Masjid yang dibangun pada 2015 memiliki atap segi 8 yang mirip pagoda, di bagian puncaknya terdapat lafaz Alloh dalam tulisan Arab.

Seperti namanya, masjid dibangun untuk mengenang Laksamana Cheng Ho atau Haji Mahmud Shams.

Laksamana Cheng Hoo merupakan pelaut dan penjelajah asal China yang melakukan ekspedisi nusantara.

Baca juga: Sejarah Masjid Sultan Suriansyah di Banjarmasin: Pendiri, Keunikan, dan Pola Ruang

Saat di Indonesia, Cheng Hoo menyebarkan ajaran agama Islam melalui dakwah-dakwahnya.

Masjid Muhammad Cheng Hoo dibangun oleh pengelola Golden City, Batam.

Masjid yang memiliki daya tampung 200 jemaah ini juga sebagai wisata religi.

Selain wisatawan lokal, banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke masjid ini, seperti India, Malaysia, dan China.

Lokasi masjid berada di kawasan Golden City, Bengkong Laut, Kecamatan Bengkong, Batam, Kepulauan Riau.

3. Masjid Baitul Makmur

Masjid Baitul Makmur terletak di Jalan Prambanan, Kelurahan Seraya, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam.

Masjid tertua di Batam ini berada pada ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan Jalan Raya Batu Ampar.

Masjid yang didirikan pada 1972-1975 memiliki lingkungan asri dengan kicauan burung yang menyambut kedatangan pengunjung masjid.

Baca juga: Sejarah Masjid Agung Assyuhada Pamekasan, Simbol Perjuangan Mujahid Perang

Luas lahan masjid sekitar 1 hektar dengan luas bangunan 30 x 38 meter. Jemaah yang dapat ditampung di masjid ini sebanyak 2.000 jemaah.

Dari masjid, pengunjung dapat melihat kapal yang berlalu lalang dalam beberapa menit, hamparan laut luas, gedung-gedung menjulang di negeri jiran, Singapura, yang hanya berjarak beberapa kilometer dari Batam.

Kehadiran masjid menjadi saksi bisu pergantian pemimpin di Batam saat itu.

4. Masjid Jabal Arafah

Masjid Jabal Arafah di Batam jabalarafahbatam.com Masjid Jabal Arafah di Batam

Masjid Jabal Arafah merupakan masjid yang tergolong unik. Bangunan yang dibangun pada 2011 memanfaatkan kontur tanah berbukit.

Masjid dirancang, dibangun, dan dikembangkan dengan tujuan multi fungsi.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid sebagai destinasi wisata religi keluarga di Batam.

Konsep bangunan mengedepankan lingkungan yang asri serta bangunan menara (tower) setinggi 36 meter.

Masjid juga dilengkapi dengan perpustakaan, yang biasa digunakan belajar oleh para pelajar maupun mahasiswa.

Baca juga: Menengok Masjid Besar Majalaya, Saksi Bisu Perang Ganeas Abad ke-7

Fasilitas lain berupa fasilitas dakwah, majelis ta'lim, lembaga amil zakat, pernikahan, dan konseling muallaf.

Menara tower merupakan keunggulan masjid yang terletak di Lubuk Baja, Kota Batam.

Pengunjung dapat melihat keindahan Kota Batam dari menawar tower tersebut.

Biasanya, menara tower dibuka pada pukul 08.00 - 20.00 dengan membayar tiket senilai Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak.

5. Masjid Agung Batam

Masjid Agung, Batam Shuterstock/Septian Dwi Cahyadi Masjid Agung, Batam

Masjid Agung Batam disebut Masjid Raya Batam (MRB). Masjid terletak di Jalan Engku Putri Kota Batam.

Letak masjid cukup strategis karena bersebelahan dengan alun-alun atau berjarak 20 menit dari Bandara Hang Nadim.

MRB berdiri di atas lahan seluas 75.000 meter persegi dan masjid terluas di Kota Batam. Dengan luas tersebut, masjid dapat menampung 3.500 jamaah dan 1.500 jamaah di luar masjid.

Masjid mulai dibangun pada 1999 dan selesai pada 2001.

Achmad Noe'man, arsitek merancang masjid denga kubah berbentuk unik, yaitu berupa limas segi empat atau seperti piramida. Bentuk limas yang sama sisi teriris menjadi tiga bagian.

Baca juga: Menengok Masjid Jami Pekojan, Jejak Peninggalan Bangsa Gujarat di Semarang

Bentuk atap tersebut dipandang sesuai untuk denah bangunan bujur sangkar. Selain itu, sebagai simbol hubungan antara manusia dan Tuhan.

Irisan tiga bagian melambangkan perjalanan hidup manusia dari tiga alam, yaitu rahim, dunia, dan akhirat, Ruang salat dibuat lebih tinggi dari jalan masuk. Plaza salat dibuat sebagai perluasan ruang masjid, jika ruang salat utama melebihi kapasitas saat salat Idul Fitri dan Idul Adha.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga menjadi daya tarik wisata.

Sumber:

kepri.bpk.go.id/p
/www.tribunnews.com/tr
travel.tribunnews.com/a
batam.tribunnews.com/
p2k.stekom.ac.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com