Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tim Vakasinator Polres Boyolali Terjebak Tanah Longsor dan Pohon Tumbang saat Pulang Usai Vaksinasi Booster di Lereng Merbabu

Kompas.com - 06/04/2022, 11:30 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BOYOLALI, KOMPAS.com - Perjuangan tim vaksinator Kepolisian Resor (Polres) Boyolali, Jawa Tengah untuk melakukan percepatan program vaksinasi Covid-19 patut diapresiasi.

Mereka tidak putus asa meski dalam melanjalankan tugasnya harus menemui kendala.

Seperti yang dialami saat melaksanakan vaksinasi Covid-19 di desa lereng Gunung Merbabu, tepatnya di Dukuh Karangboyo, Desa Sampetan, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah pada Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Pembunuh Wanita dan Anak di Semarang Seorang Nakes, Kenal Korban Saat Sama-sama Jadi Vaksinator

Tim vaksinator sempat terjebak tanah longsor dan pohon tumbang dalam perjalanan pulang seusai melaksanakan vaksinasi Covid-19 booster di salah satu perusahaan garmen.

Kasi Dokkes Polres Boyolali, Iptu Mulyadi menceritakan, awalnya tim vaksinator berangkat ke Desa Sampetan, Kecamatan Ampel untuk vaksinasi Covid-19 booster di perusahaan garmen pada Rabu pagi.

Vaksinasi booster tersebut tidak hanya menyasar pada karyawan perusahaan, tetapi juga masyarakat umum di sekitar perusahaan total ada 1.380 sasaran.

Adapun vaksin yang digunakan untuk booster tersebut jenisnya Moderna dan AstraZeneca.

"Pada saat vaksinasi berjalan tiba-tiba hujan deras disertai dengan angin kencang. Namun kami tetap melaksanakan vaksinasi," kata Mulyadi dihubungi Kompas.com, Jumat pekan lalu (1/4/2022).

Setelah selesai vaksinasi sekitar pukul 14.15 WIB, tim vaksinator yang terdiri dari tenaga kesehatan Polres Boyolali dan relawan pulang.

Baca juga: Vaksinasi Booster Baru Capai 27,6 Persen, Solo Terjunkan Tim Vaksinator hingga ke Kelurahan

Dalam perjalanan tepatnya di lokasi kejadian terdapat tebing longsor dan pohon tumbang melintang di tengah jalan.

Akibat kejadian itu, tim vaksinator sempat terjebak dalam beberapa saat di lokasi tersebut.

Beruntung anggota kepolisian dari Polsek Ampel dibantu dengan TNI serta relawan berhasil mengevakuasi pohon tumbang dan tanah longsor.

Dikatakan Mulyadi banyak pertimbangan tim vaksinator Polres Boyolali sampai turun ke lapangan untuk jemput bola warga desa lereng Gunung Merbabu.

Menurutnya antusiasme masyarakat mendapatkan layanan vaksinasi booster sangat tinggi. Namun, masyarakat kesulitan mendatangi fasilitas kesehatan karena tempatnya yang jauh.

Baca juga: Polisi Panggil Dokter Vaksinator yang Laporkan Dugaan Rekayasa Penerima Vaksin di Kediri

"Jadi kami bekerja sama dengan Bhabinkamtibmas desa. Terus dikoordinasikan sama Bhabinkamtibmas kemudian dilaksanakan di situ," terang dia.

Selain jemput bola, kata Mulyadi, pihaknya juga membuka layanan vaksinasi Covid-19 booster bagi masyarakat di Klinik Polres Boyolali.

Masyarakat yang ingin mendapatkan layanan vaksinasi Covid-19 booster bisa datang langsung ke klinik setiap Senin, Rabu dan Jumat.

"Namun apabila ada Bhabinkamtibmas menghendaki di satu desa kami bersedia untuk jemput bola di desa setempat," ungkap Mulyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com