JAYAPURA, KOMPAS.com- Lokasi wisata segi tiga emas merupakan ikon wisata yang ada di Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua.
Ketiga lokasi wisata ini berada di bagian barat Danau Sentani.
Disebut segi tiga emas, lantaran Kampung Doyo Lama yang berada tak jauh dari lokasi Danau Sentani ini memiliki tiga spot wisata.
Baca juga: Menengok Cantiknya Kampung Yoboi, Desa Wisata di Atas Danau Sentani (1)
Ketua Kelompok Sadar Wisata Kampung Doyo Lama, Ricky Pangkatana mengatakan, Kampung Doyo Lama memiliki beberapa lokasi wisata yang disebut sebagai segi tiga emas, yaitu Bukit Teletubies atau Tungkuwiri, Situs Megalitik Tutari dan Tanjung.
“Ada segi tiga emas yang menjadi potensi wisata yang didorong menjadi desa wisata yang ada di Kabupaten Jayapura,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (06/04/2022).
Berikut ini pesona segi tiga emas yang merupakan ikon wisata di Kampung Doyo Lama, Papua:
Baca juga: Anggota TPNPB-OPM di Papua Barat Menyerahkan Diri, Ahli: Mereka Korban Propaganda
Bukit Tungkuwiri atau Teletubies selama ini menjadi primadona wisata yang ada di Doyo Lama.
Tak heran jika setiap hari banyak pengunjung yang datang untuk menghabiskan waktu di Bukit Tukuwiri.
Sebelumnya, warga yang berkunjung ke Bukit Tungkuwiri tak perlu mengeluarkan biaya alias gratis.
Namun dengan penataan lokasi yang dilakukan lebih baik di Bukit Tungkuwiri, maka para pengunjung harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 10.000 sampai Rp 20.000 untuk masuk ke lokasi.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 5 April 2022
Ricky menjelaskan, sebelum PON XX2021, dilakukan penataan terhadap Bukit Tungkuwiri yang dimulai dari pembangunan tangga-tangga menuju ke puncak oleh Pemerintah Kampung Doyo Lama.
Sedangkan, pos penjagaan, WC pria dan wanita, jalan di lokasi wisata dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Tempat wisata di Tungkuwiri ini dikelola oleh Pemerintah Kampung Doyo Lama, mulai dari karcis, pembersihan di lokasi wisata dilakukan oleh pemerintah kampung,” katanya.
Baca juga: KSAD Bakal Masukkan Adik Sertu Eka, Korban Pembunuhan OTK Papua, ke Akmil
Untuk naik ke puncak Bukit Tungkuwiri, para pengunjung dan wisatawan harus naik anak tangga sebanyak kurang lebih 180.
Hampir sebagian pengunjung yang naik anak tangga harus beristirahat sejenak di pertengahan sebelum naik ke puncaknya.
Di sepanjang Bukit Tungkuwiri terdapat empat buah pondok persinggahan yang telah dibangun.
Pondok ini biasanya digunakan oleh para pengunjung dan wisatawan untuk beristirahat, sambil menikmati angin sepoi-sepoi dari bagian Danau Sentani.
Baca juga: Menengok Cantiknya Kampung Yoboi, Desa Wisata di Atas Danau Sentani (1)
Ricky mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Kampung Doyo Lama berencana membangun beberapa pondok persinggahan ke arah Bukit Tungkuwiri, sehingga para pengunjung dan wisatawan yang datang berkunjung bisa menggunakannya untuk beristirahat.
“Kita akan menambah pondok persinggahan ke arah bukit. Pondok yang dibangun ini akan lebih natural dengan menggunakan kayu dan atapnya menggunakan daun dan alang-alang, sehingga kelihatan tradisional,” ujarnya.
Dalam seminggu, ratusan bahkan ribuan pengunjung datang ke Bukit Tungkuwiri.
“Dalam seminggu bisa ratusan sampai ribuan pengunjung ke Bukit Tungkuwiri. Paling ramai hari Sabtu dan Minggu,” ucapnya.
Baca juga: Anggota TPNPB-OPM di Papua Barat Menyerahkan Diri, Ahli: Mereka Korban Propaganda