SEMARANG, KOMPAS.com - Kurang afdal rasanya jika momen berbuka puasa tidak menyantap takjil terlebih dahulu.
Berbagai macam takjil, mulai dari makanan ringan, minuman, hingga lauk pauk dijajakan di halaman Aloon Aloon Masjid Agung Semarang.
Uniknya, di Kota Semarang terdapat takjil atau jajanan langka yang hanya dibuat sepanjang bulan Ramadhan, yaitu kue coro dan ketan biru.
Makanan legendaris ini biasanya dibuat oleh warga Kampung Bustaman, salah satunya Siti Khasanah.
Baca juga: Menengok Masjid Jami Pekojan, Jejak Peninggalan Bangsa Gujarat di Semarang
Siti mengungkapkan, untuk membuat kue coro hanya perlu mencampurkan sejumlah bahan, seperti tepung gandum, tepung beras, telur, dan ragi.
"Itu semua dicampur, ditambah gula, terus diaduk sampai jadi adonan," ucap Siti, kepada Kompas.com, pada Selasa (5/4/2022).
Agar semakin lezat, imbuh Siti, cara makan kue coro yaitu dengan membubuhkan kuah santan kelapa yang sudah dimasak.
Dengan itu, akan menghasilkan perpaduan rasa manis dan gurih.
Sementara itu, ada pula ketan biru yang terbuat dari ketan biasa, kemudian dicampur dengan pewarna biru.
Siti mengatakan, tidak ada alasan untuk mengganti warna ketan. Lantaran warna biru itu memang turun temurun sejak zaman dahulu.