SEMARANG, KOMPAS.com - Masjid Jami Pekojan, Kelurahan Purwodinatan, Kota Semarang, memiliki arsitektur yang unik dan khas.
Konon, dulunya tempat ini merupakan persinggahan para pedagang dari Gujarat India.
Sehingga, nama 'Pekojan' didapat dari 'Kojan' yang merupakan salah satu daerah di India.
Perpaduan antara motif Gujarat dan ukiran Jawa mendominasi bangunan tua ini.
Hal tersebut tampak pada mimbar khotbah, jendela, ventilasi, juga hiasan-hiasan yang menempel pada dinding.
Di samping itu, akulturasi budaya antara Timur Tengah dan Asia Selatan juga ditunjukkan pada bangunan masjidnya.
Menariknya, letak masjid ini ada di kawasan perdagangan multientnis, meliputi Gujarat, Arab, Tionghoa, dan Jawa.
Bangunan seluas lebih dari 3.300 meter itu memiliki 1 bangunan utama indoor, disambung dengan serambi masjid yang luas dan teduh.
Pada bangunan utama, terlihat atap dan 4 tiang dari kayu jati berwarna biru, lantai marmer, serta pintu dari perpaduan kayu dan kaca patri.
Masjid Pekojan disebut kini sudah berumur hampir 2,5 abad. Hal tersebut diceritakan oleh Ketua Takmir Masjid Pekojan, Ali Baharun.