Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Saatnya Menghargai Nelayan

Kompas.com - 05/04/2022, 10:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Konflik antarnelayan karena perbedaan dalam kapasitas kapal dan teknologi penangkapan ikan cukup sering terjadi.

Nelayan di suatu daerah wajar jika menolak kedatangan nelayan dari daerah lain yang memiliki daya tangkap ikan yang lebih besar.

Masalah lain adalah nelayan besar maupun kecil sama-sama mendapat saingan dari impor ikan yang mengalir masuk.

Konsumen yang tidak peduli dari mana ikan berasal cenderung memilih ikan impor yang kualitas, harga maupun kemasannya lebih menarik daripada produk lokal pada umumnya.

Nelayan kecil adalah warga sebangsa dan setanah air yang perlu mendapat perhatian lebih besar dari pemerintah dan masyarakat pada umumnya.

Setidaknya ada tiga hal penting yang perlu dilakukan. Pertama, mereka hendaknya tidak diberi beban membayar pajak dan pungutan lain yang berlebihan. Pengenaan pajak PNBP untuk golongan nelayan kecil perlu dikaji ulang.

Kedua, infrastruktur untuk penangkapan, penyimpanan, pengolahan, distribusi, dan pemasaran ikan di setiap sentra perikanan perlu disediakan untuk meningkatkan daya saing dan penghasilan nelayan.

Pengembangan kelembagaan koperasi nelayan merupakan bagian dari upaya meningkatkan daya saing nelayan.

Ini bukan kewajiban pemerintah pusat saja, melainkan juga kewajiban pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota).

Ketiga, perkampungan nelayan yang tidak memenuhi kriteria permukiman sehat perlu dibenahi.

Perkampungan nelayan di Jawa, terlebih di luar Jawa, umumnya tidak layak huni karena kurangnya sarana permukiman dasar seperti air bersih, listrik, jalan, pembuangan sampah, dsb.

Permukiman nelayan di atas laut, juga kurang mendapatkan fasilitas yang memadai jika dibandingkan permukiman penduduk pada umumnya.

Nelayan adalah warga masyarakat yang berhak mendapat bagian dari kemajuan ekonomi nasional yang tumbuh cukup pesat.

Selama ini kita mampu membiayai pembangunan perkotaan dalam berbagai sektor, termasuk jalan layang, kereta cepat, stadion besar, dan sebagainya.

Sudah saatnya kita memberikan perhatian yang lebih besar kepada nelayan, karena mereka adalah juga pemilik yang sah dari negeri ini.

Selamat hari nelayan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com