Konflik antarnelayan karena perbedaan dalam kapasitas kapal dan teknologi penangkapan ikan cukup sering terjadi.
Nelayan di suatu daerah wajar jika menolak kedatangan nelayan dari daerah lain yang memiliki daya tangkap ikan yang lebih besar.
Masalah lain adalah nelayan besar maupun kecil sama-sama mendapat saingan dari impor ikan yang mengalir masuk.
Konsumen yang tidak peduli dari mana ikan berasal cenderung memilih ikan impor yang kualitas, harga maupun kemasannya lebih menarik daripada produk lokal pada umumnya.
Nelayan kecil adalah warga sebangsa dan setanah air yang perlu mendapat perhatian lebih besar dari pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
Setidaknya ada tiga hal penting yang perlu dilakukan. Pertama, mereka hendaknya tidak diberi beban membayar pajak dan pungutan lain yang berlebihan. Pengenaan pajak PNBP untuk golongan nelayan kecil perlu dikaji ulang.
Kedua, infrastruktur untuk penangkapan, penyimpanan, pengolahan, distribusi, dan pemasaran ikan di setiap sentra perikanan perlu disediakan untuk meningkatkan daya saing dan penghasilan nelayan.
Pengembangan kelembagaan koperasi nelayan merupakan bagian dari upaya meningkatkan daya saing nelayan.
Ini bukan kewajiban pemerintah pusat saja, melainkan juga kewajiban pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota).
Ketiga, perkampungan nelayan yang tidak memenuhi kriteria permukiman sehat perlu dibenahi.
Perkampungan nelayan di Jawa, terlebih di luar Jawa, umumnya tidak layak huni karena kurangnya sarana permukiman dasar seperti air bersih, listrik, jalan, pembuangan sampah, dsb.
Permukiman nelayan di atas laut, juga kurang mendapatkan fasilitas yang memadai jika dibandingkan permukiman penduduk pada umumnya.
Nelayan adalah warga masyarakat yang berhak mendapat bagian dari kemajuan ekonomi nasional yang tumbuh cukup pesat.
Selama ini kita mampu membiayai pembangunan perkotaan dalam berbagai sektor, termasuk jalan layang, kereta cepat, stadion besar, dan sebagainya.
Sudah saatnya kita memberikan perhatian yang lebih besar kepada nelayan, karena mereka adalah juga pemilik yang sah dari negeri ini.
Selamat hari nelayan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.